fbpx

WARTAWAN BODREX : PUKUL DULU, KONFIRMASI BELAKANGAN

Blora – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Amir Machmud mengungkapkan sejumlah ciri-ciri wartawan bodrex. Hal ini disampaikannya dalam Focus Group Discussion (FGD) UU nomor 40 tahun 1999 di aula Arryaguna Mapolres Blora, Selasa (13/02).

 

Focus Group Discussion (FGD) UU nomor 40 tahun 1999 tentang Pers di aula Arryaguna Mapolres Blora, Selasa (13/02).

 

“Banyak terjadi dalam satu even datang lebih dari 40 wartawan, tapi yang memberitakan hanya segelintir wartawan, ini yang disebut wartawan bodrex dan  merusak citra wartawan,” ucap Amir Machmud seperti dikutip Wawasan.co

Amir Machmud melanjutkan, oknum yang mengaku wartawan alias wartawan bodrex sebagian besar tidak memiliki surat kabar / media pemberitaan. Kerap kali, wartawan bodrex ini mendatangi suatu event hanya untuk mendapatkan uang.

Agenda FGD ini diikuti Sedikitnya 85 perwira Polres Blora dan 22 wartawan dari berbagai media di Blora.

Untuk mengantisipasi praktek jurnalistik miring ini, Amir machmud menyampaikan pentingnya menanyakan Id Card lulus Uji Kompetisi Wartawan (UKW) yang dikeluarkan Dewan Pers kepada setiap wartawan yang datang.

Menurut Amir Machmud, salah satu poin penting yang membedakan antara wartawan asli dengan wartawan bodrex adalah kualitas pemberitaan yang dibuatnya.

Wartawan yang telah lulus UKW, dijamin akan bekerja secara profesional. Sehingga akan menghasilkan berita yang akurat, berimbang dan terpercaya.

Sedangkan wartawan bodrex, cenderung memberitakan peristiwa dengan berat sebelah sehingga merugikan pihak tertentu.

“Sedangkan berita yang baik, adalah yang berimbang, tidak pukul (tulis) dulu, konfirmasi kemudian,” terang Amir Machmud.

 

Penyunting : Ngatono