POTRET KEHIDUPAN DESA DI INDONESIA 79 TAHUN SEBELUM MERDEKA

79 tahun yang lalu, sebelum Indonesia merdeka pada 17 Agustus 1945, kehidupan di desa-desa di Indonesia berada dalam kondisi yang cukup sulit, terutama karena tekanan kolonial Belanda dan situasi ekonomi yang tidak stabil akibat Perang Dunia II dan pendudukan Jepang.

Berikut adalah gambaran umum kehidupan di desa pada masa itu:

 1. Kehidupan Ekonomi dan Mata Pencaharian.
Sebagian besar penduduk desa bekerja sebagai petani, buruh tani, atau pengrajin. Namun, hasil pertanian seringkali diambil oleh pemerintah kolonial melalui kebijakan tanam paksa (cultuurstelsel) atau sistem pajak yang memberatkan. Pendapatan masyarakat desa sangat rendah, dan mereka sering terjerat utang kepada rentenir atau penguasa lokal.

 2. Kondisi Sosial dan Pendidikan.
Akses pendidikan sangat terbatas. Hanya segelintir orang di desa yang bisa membaca dan menulis. Pendidikan formal lebih banyak dinikmati oleh kalangan bangsawan atau orang-orang yang tinggal di kota. Sebagian besar masyarakat desa hidup dalam ketidaktahuan, tanpa akses informasi yang memadai.

 3. Infrastruktur dan Fasilitas Umum.
Jalanan desa umumnya berupa tanah atau jalan setapak yang sulit dilewati, terutama saat musim hujan. Rumah-rumah di desa dibangun dari bahan-bahan sederhana seperti bambu, kayu, dan atap daun rumbia. Air bersih diperoleh dari sungai, sumur, atau sumber mata air terdekat, sementara penerangan masih mengandalkan lampu minyak atau obor.

4. Kehidupan Sosial dan Budaya.
Meskipun dalam keterbatasan, masyarakat desa hidup dengan kebersamaan dan gotong royong yang kuat. Tradisi adat, upacara keagamaan, dan ritual masih dipegang teguh. Pertunjukan seni tradisional seperti wayang, gamelan, atau tari-tarian kerap menjadi hiburan masyarakat desa.

5. Tekanan Kolonial dan Pendudukan Jepang.
Pada masa pendudukan Jepang (1942-1945), keadaan menjadi lebih sulit. Banyak pemuda desa yang dipaksa menjadi romusha (pekerja paksa) oleh pemerintah Jepang. Kekurangan pangan, penyakit, dan kemiskinan menjadi masalah yang sangat serius di desa-desa.

Secara umum, kehidupan di desa sebelum Indonesia merdeka diwarnai oleh ketidakstabilan ekonomi, minimnya akses pendidikan, dan keterbatasan fasilitas, namun di sisi lain tetap ada semangat kebersamaan dan gotong royong yang menjadi fondasi kuat dalam masyarakat.

*Tim redaksi Bloranews.com