Blora, BLORANEWS.COM – Wakapolda Jawa Tengah, Brigjen Latif Usman, turun langsung meninjau lokasi kebakaran sumur minyak ilegal di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, Rabu (20/8/2025).
Dalam kunjungan tersebut, ia didampingi jajaran pejabat utama Polda Jateng, Bupati Blora Arief Rohman, Kapolres, Dandim 0721, Satpol PP, hingga perwakilan Kementerian ESDM.
Tinjauan ini dilakukan untuk memastikan penanganan kebakaran sekaligus kondisi masyarakat terdampak.
“Prioritas utama kami memastikan keselamatan warga. Kejadian ini membuktikan bahwa pengeboran minyak tanpa prosedur resmi sangat berisiko dan berbahaya,” tegas Brigjen Latif.
Ia mengingatkan masyarakat agar tidak lagi melakukan eksploitasi sumber daya alam tanpa izin dan pendampingan tenaga ahli.
Menurutnya, berdasarkan data dari Pemkab Blora, ada ribuan pengajuan izin yang menunggu proses. Oleh sebab itu, pengawasan akan diperketat dengan melibatkan ESDM, TNI-Polri, serta perangkat desa.
“Belajar dari kejadian ini, jangan sampai hanya mengejar keuntungan sementara tapi mengorbankan nyawa dan lingkungan,” tambahnya.
Meski sebagian warga sudah kembali ke rumah, masih ada ratusan lainnya yang bertahan di lokasi pengungsian. Aparat TNI-Polri menegaskan tetap memberi perhatian dan bantuan untuk masyarakat yang terdampak.
Sementara itu, Sriyani, penyidik dari Direktorat Penegakan Hukum Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa aturan pengeboran minyak sudah jelas diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001.
Ia menekankan, pengelolaan sumur tua dan sumur masyarakat tidak bisa dilakukan individu, melainkan melalui lembaga resmi seperti BUMD, koperasi, KUD, atau UMKM.
“Kasus di Gandu termasuk kategori sumur masyarakat, sehingga jelas tidak boleh dikelola perorangan. Regulasi terbaru bahkan semakin memperketat agar keselamatan warga tetap terjaga,” paparnya.
Selain meninjau lokasi kebakaran, Wakapolda juga menyempatkan diri melihat kondisi pengungsi serta menyalurkan bantuan bagi warga terdampak. (Jyk)
