Blora, BLORANEWS.COM — Desa Jatiklampok Kecamatan Banjarejo, Blora mengadakan pelatihan pembuatan pupuk organik yang diikuti oleh peserta dari kelompok tani desa.
Bertempat di aula Balai Desa, Kepala Desa Jatiklampok, Muaimin dalam sambutannya menekankan pentingnya bagi warga untuk mengolah kotoran sapi menjadi pupuk organik.
“Dengan mengolah kotoran sapi, kita tidak hanya dapat memanfaatkan limbah, tetapi juga meningkatkan kualitas tanah pertanian kita. Ini adalah langkah konkret untuk menciptakan pertanian yang berkelanjutan,” ujar Muaimin, Senin (04/11/2024).
Lebih lanjut, Muaimin menambahkan, melalui pelatihan ini dirinya berharap petani di desanya mampu terus berinovasi khususnya dalam penyediaan pupuk organik ini.
“Saya berharap pelatihan ini dapat membangkitkan semangat petani kita untuk berinovasi dan mandiri dalam pemenuhan kebutuhan pupuk. Kemandirian ini sangat penting untuk keberlangsungan pertanian di desa kita.” harapnya.
Sementara itu, Pendamping Lokal Desa Jatiklampok, Jaryoko, juga menyampaikan bahwa pelatihan ini diadakan untuk mengurangi ketergantungan terhadap pupuk subsidi, yang semakin berkurang kuotanya.
“Kami perlu menemukan solusi alternatif agar para petani tetap dapat memenuhi kebutuhan pupuk mereka,” tambah Jaryoko.
Materi pelatihan disampaikan oleh narasumber Hartono, yang menjelaskan tentang pupuk organik dan perbedaan antara kotoran hewan yang tidak diolah dengan yang telah difermentasi.
Hartono menegaskan bahwa pupuk organik tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat meningkatkan hasil pertanian.
“Pupuk organik yang baik dapat membantu memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi yang diperlukan tanaman, sehingga hasil panen bisa lebih optimal,” ungkap Hartono.
Sebagai bagian dari pelatihan, setiap peserta juga diberikan satu botol fermentor untuk mempraktikkan proses pembuatan pupuk organik di rumah masing-masing.
Dengan kegiatan ini, diharapkan para petani di Desa Jatiklampok dapat lebih mandiri dan berkelanjutan dalam mengelola pertanian mereka. (Dinkominfo Blora)
