LIMA DOSEN AGRIBISNIS FEM IPB PULANG KAMPUNG, LATIH PETANI BLORA KELOLA PENGAIRAN LAHAN ORGANIK

Prof. Bayu Krisnamurthi bersama tim dosen FEM IPB University memberikan pelatihan manajemen pengairan kepada petani organik di Desa Bajo, Kedungtuban, Blora, Sabtu (9/8/2025)

Blora, BLORANEWS.COM – Lima dosen Departemen Agribisnis Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB University melaksanakan program Dosen Pulang Kampung melalui Pelatihan Manajemen Pengairan Lahan Kering di Desa Bajo, Kecamatan Kedungtuban, Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Sabtu (9/8/2025).

Kegiatan ini dipimpin oleh Prof. Bayu Krisnamurthi, MS., bersama empat dosen lainnya, yaitu Dr. Anna Fariyanti, Dr. Yanti Nuraeni Muflikh, Herawati, M.Si., dan Al May Abyan Izzi Burhani, M.Si. Mereka hadir langsung memberikan pelatihan kepada petani terkait pengelolaan air yang efisien, khususnya untuk lahan kering dan pertanian organik.

Prof. Bayu menegaskan bahwa program ini merupakan wujud nyata kontribusi perguruan tinggi bagi masyarakat.

“Kegiatan ini bukan hanya bentuk pengabdian, tetapi juga ikhtiar membangun kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, dan petani dalam mewujudkan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan,” ujarnya.

Penyerahan Bibit Buah Dari Trubus kepada Bupati Blora, Arief Rohman.

Acara turut dihadiri Bupati Blora, H. Dr. Arief Rohman, yang memberikan dukungan penuh terhadap peningkatan kapasitas petani di wilayahnya. Sebanyak 50 petani dari Kecamatan Kedungtuban, Sambong, Kradenan, dan Randublatung yang tergabung dalam kelompok tani padi, buah, dan sayur organik mengikuti pelatihan secara aktif.

Pelatihan menghadirkan narasumber inspiratif, di antaranya Dwinanto, Kepala Desa Krandegan, Kabupaten Purworejo, yang juga peraih Penghargaan Digital Terbaik Nasional dari APDESI. Ia membagikan praktik baik manajemen pengairan berbasis digital yang telah sukses diterapkan di desanya.

Sesi berikutnya dibawakan oleh Emilia Tri Setyowati, Executive Director Trubus sekaligus Executive Secretary Bina Swadaya, dengan materi “Menuju Blora Kabupaten Organik” yang menekankan pentingnya ekosistem pendukung untuk mempercepat transformasi pertanian ramah lingkungan.

Sebagai bentuk dukungan nyata, Trubus Bina Swadaya menyerahkan bantuan bibit buah secara simbolis kepada perwakilan petani. Bantuan ini diharapkan dapat memperkuat diversifikasi usaha tani dan mendorong penerapan praktik pertanian organik.

Menutup rangkaian kegiatan, Prof. Bayu kembali menyoroti peluang pengembangan produk organik Blora.

“Kami sangat mendukung, apalagi Bupati akan membawa visi ini ke Forum Organik Internasional di Cina. Saat ini potensi organik yang dapat dikembangkan di Blora adalah beras organik, dan ke depan harus didorong pula buah-buahan organik sehingga Blora dapat menjadi pusat buah organik di Indonesia,” jelasnya.

Kegiatan juga dilengkapi dengan sesi penguatan kelembagaan pengelolaan air untuk pertanian organik yang disampaikan Tim IPB University, menekankan pentingnya kolaborasi antarpetani, institusi lokal, dan pemangku kepentingan lain demi keberlanjutan pengelolaan sumber daya air yang adaptif terhadap perubahan iklim. (Dj)