MENUJU KABUPATEN RAMAH ANAK, BLORA INGIN TEMBUS NINDYA

Foto: Peserta Verifikasi Lapangan Hybrid Penilaian KLA 2025 Di Pendopo Blora Berfoto Bersama Usai Acara

Blora, BLORANEWS.COM – Pemerintah Kabupaten Blora serius menargetkan kenaikan status menjadi Kabupaten Layak Anak (KLA) kategori Nindya di tahun 2025 ini.

Keyakinan itu ditegaskan langsung oleh Kepala Dinsos P3A Blora, Luluk Kusuma Agung Ariadi, saat ditemui usai kegiatan verifikasi lapangan hybrid bersama Kementerian PPPA RI.

“Kami optimis bisa naik peringkat ke Nindya,” ucapnya, Selasa (27/5/2025).

Harapan tersebut muncul seiring dengan proses verifikasi lapangan hybrid yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora, sehari sebelumnya. Kabupaten Blora kini sedang berpacu untuk bisa meraih skor antara 701–800, syarat untuk naik kelas ke predikat Nindya.

Dari pihak DP3AP2KB Provinsi Jawa Tengah, Ema Rachmawati menyampaikan harapan senada. Ia mengaku kagum atas semangat lintas sektor di Blora yang bahu-membahu menjadikan kabupaten ini ramah anak.

“Komitmen dari Kepala Daerah dan gugus tugas sangat terlihat. Ini juga tercermin dari dukungan DPRD dan seluruh pihak yang terlibat di Blora,” ungkap Ema, Senin (26/5/2025).

Apresiasi pun ditujukan pada Forum Anak yang dianggap aktif berpartisipasi dalam kebijakan publik. Berbagai program kreatif seperti Musrenbang Keren juga diapresiasi karena memberi ruang bagi anak-anak dan kelompok rentan untuk menyuarakan aspirasi mereka.

Sementara itu, Bupati Blora Arief Rohman, yang mengikuti verifikasi secara daring, kembali menegaskan komitmen daerahnya.

“Kami bersama Bu Wakil Bupati, Forkopimda, OPD, dan stakeholder lainnya berkomitmen kuat terhadap pemenuhan hak anak untuk semua klaster kelembagaan, termasuk Kecamatan dan Desa Layak Anak,” jelas Bupati Arief.

Ia menyebut, regulasi tentang KLA sudah disahkan. Di lapangan, Blora terus bergerak cepat menuntaskan PR di berbagai klaster. Misalnya, cakupan Akte Kelahiran dan KIA sudah dikejar agar bisa menyentuh angka 100%. Di sisi lain, fasilitas kesehatan ramah anak terus diperbanyak dan diperbaiki.

Khusus di dunia pendidikan, Arief mendorong agar semua sekolah di Blora menjadi Satuan Pendidikan Ramah Anak (SRA). Ia juga mengenalkan program khas Blora: SSN atau Sekolah Sisan Ngaji, untuk memperkuat karakter generasi muda Blora.

Tak ketinggalan, urusan perlindungan anak juga jadi prioritas. Pemkab Blora sedang memfinalisasi Perbup UPTD PPA, serta memperluas jangkauan Desa dan Kecamatan Layak Anak.

Sementara itu, Andi Nirmalasari, Wakil Ketua Tim Verifikasi dari Kementerian PPPA RI, juga mengacungi jempol atas kinerja tim dari Blora.

“Terlihat sekali kesiapan Kabupaten Blora. Baik dari sisi administrasi maupun lapangan, semua tampak solid. Koordinasi antarlembaga juga rapi, ini penting dalam penilaian,” ujarnya.

Andi hanya berpesan agar dokumen bukti dukung segera dilengkapi, karena jadi penentu untuk memastikan Blora naik kelas.

“Bukti dukung agar segera dilengkapi, karena inilah kekuatan Bapak-Ibu dalam verifikasi lapangan hybrid,” tambahnya.

Dengan semangat gotong royong dan komitmen kolektif, Blora tampak makin mantap melangkah menuju Kabupaten Layak Anak kategori Nindya. (Jyk)