PETANI DI BLORA INI TUNDA JUAL JAGUNGNYA, TUNGGU HARGA Rp 5.500 PER KG MULAI 1 FEBRUARI

Foto: Jagung yang tertata rapi di dalam rumah, dari depan hingga belakang, menunggu kadar air turun agar siap dijual dengan harga yang lebih menguntungkan.

Blora, BLORANEWS.COM – Petani jagung di Kabupaten Blora memilih untuk menunda menjual hasil panennya hingga 1 Februari 2025.

Keputusan ini diambil setelah pemerintah mengumumkan kenaikan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk jagung pakan menjadi Rp 5.500 per kilogram, dari sebelumnya Rp 5.000 per kilogram.

Damsih, seorang petani asal Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo, Kabupaten Blora, mengaku masih menyimpan jagung hasil panennya dan belum berniat menjualnya.

Hal ini karena dirinya mendengar kabar bahwa pada 1 Februari 2025, harga jagung akan mencapai Rp 5.500 per kilogram. Saat ini, harga jagung dengan kadar air 15% (kering) masih berada di kisaran Rp 4.600 per kilogram.

“Sementara jagung saya hamparkan di dalam rumah di lantai, dari depan sampai belakang, supaya kadar airnya turun, minimal kadar air 28%, kan lumayan,” ujarnya.

Damsih memperkirakan panennya kali ini mencapai 7 hingga 8 ton. Seharusnya, ia bisa mendapatkan lebih dari 8 ton, namun karena banyak benih jagung yang tidak tumbuh, hasilnya berkurang.

Sebagai informasi, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan menyampaikan kebijakan ini setelah mengikuti rapat terbatas dengan kementerian dan lembaga terkait di Kantor Kemenko Pangan pada Senin (6/1/2025).

Ia menjelaskan bahwa kebijakan tersebut mulai berlaku pada Februari 2025 karena pemerintah menyesuaikan dengan musim panen jagung yang diperkirakan berlangsung pada bulan yang sama.(Zak)