Banjarejo, BLORANEWS – Desa Jatiklampok yang secara administratif masuk Kecamatan Banjarejo memiliki sebuah masjid yang sarat akan asal-usul. Masjid tersebut bernama Nurul Hidayah, letaknya di tengah Hutan kawasan Randublatung, Blora.
Berdasarkan informasi dari warga sekitar, masjid yang berada di tengah hutan Desa Jatiklampok, Kecamatan Banjarejo, Blora itu memiliki cerita yang sangat menarik. Baik dari latar belakang berdirinya hingga eksistensinya sampai hari ini.
Menurut Kepala Desa Jatiklampok Muaimin, latar belakang didirikannya Masjid Nurul Hidayah berawal dari kerenggangan hubungan antara masyarakat Desa Jatiklampok denga Desa Jatisari yang merupakan imbas dari pertandingan bola voli.
“Semuanya dimulai dari pertandingan voli antara Jatiklampok dan Jatisari, desa tetangga yang juga terletak di tengah hutan. Pertandingan yang sengit itu berimbas pada hubungan antar masyarakat kedua desa,” ucapnya.
Diceritakan, lima belas tahun lalu masyarakat Jatiklampok yang belum memiliki masjid dilarang berjumatan di Jatisari. Karenanya, warga Jatiklampok bersepakat untuk membangun masjid sendiri yang kemudian dikasih nama Nurul Hidayah
“Tekad warga Jatiklampok tidak bisa dipatahkan. Akhirnya kami berhasil mendirikan Masjid Nurul Hidayah,” jelasnya.
Meskipun secara eksistensi masjid tersebut sudah berdiri selama 15 tahun, namun kegiatan agama dan ibadah baru ramai dua tahun belakangan ini.
Dan dalam rangka merawat keramaian tersebut, Muaimin pun meminta mahasiswa KKN IAIN Kudus di Jatiklampok untuk menghidupkan kegiatan agama di masjid agar masyarakat berbondong-bondong pergi ke masjid untuk beribadah.
“Pak Kades meminta bantuan mahasiswa KKN IAIN Kudus untuk merawat dan menghidupkan kegiatan agama di masjid Nurul Hidayah,” ucap Rofiq Addiansyah selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Desa Jatiklampok. (Dj)
