Kedungtuban, BLORANEWS – Dalam rangka mencetak siswa berprestasi, MTs Miftahul Huda Kedungtuban mendeklarasikan Madrasah Anti Bullying. Deklarasi tersebut digelar pada Senin (12/6) pagi bertepatan dengan momen perpisahan siswa kelas IX MTs Miftahul Huda, tahun ajar 2022/2023.
Dalam kesempatan itu, Komarudin selaku Guru Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian serta bahaya bullying kepada seluruh hadirin yang datang dalam acara.
Ia juga menerangkan bahwa selama ini di MTs Miftahul Huda sudah ada pembinaan bagi siswa-siswi yang melakukan praktek bullying.
“Deklarasi ini sebagai wujud komitmen bersama stakeholder untuk bersama-sama mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif, sehingga siswa-siswi bisa fokus dalam pembelajaran,” ujar Komarudin.
Sementara itu, Kepala MTs Miftahul Huda, Sastri Hadi Immatus S dalam sambutannya mengajak semua warga Madrasah untuk lebih ramah lagi. Yakni dengan tidak mudah menghina, membully, dan saling mendukung.
“Jangan ada lagi Perundungan di Madrasah kita. Madrasah ini tempat belajar siswa. Jadi harus ramah anak,” Tegas Sastri.
Dari jajaran siswa pun berharap hal yang sama. Salah satunya diucapkan oleh seorang siswa bernama Devika. Menurutnya, sudah saatnya budaya perundungan diakhiri untuk menuju budaya ramah dan peduli.
“Kami senang dengan Deklarasi Madrasah Anti Bullying ini. Kami juga mendapatkan edukasi macam-macam bullying dan bahanya. Semoga kami tidak lagi saling membully pada sesama teman,” ungkap dia.
Untuk diketahui, momen perpisahan siswa kelas IX MTs Miftahul Huda ini berlangsung secara meriah nan khidmat. Nampak pentas seni siswa seperti pembaca puisi, penampilan tari, hingga Drama Pendek Edukasi berjudul Stop Bullying turut mewarnai rangkaian acara.
Setelah pementasan seni, kegiatan dilanjut dengan Deklarasi Madrasah Anti Bullying yang ditandatangani oleh Kepala Madrasah, Kepala Yayasan, Kepala Desa Ketuwan, Perwakilan siswa, Perwakilan Wali Murid dan seluruh siswa MTs Miftahul Huda Kedungtuban. (kol)