Asal Usul Tradisi Rebo Wekasan
Tidak ada yang dapat memastikan kapan tradisi tolak bala’ pada Rebo Wekasan dimulai. Menurut sejumlah literatur, tradisi ini tertulis dalam sebuah naskah berjudul Mujarobat Ad Dairobi yang ditulis oleh Syeikh Ahmad bin Umar Ad-Dairobi yang wafat tahun 1151 H.
Literatur lain yang lebih tua yaitu kitab Al-Jawahir Al-Khams karangan Syeikh Muhammad bin Khathiruddin Al-‘Atthar yang wafat tahun 970 H juga membahas tentang turunnya bala’ pada Rabu terakhir di pungkasan Bulan Shofar.
Disebutkan, seorang waliyullah yang telah mencapai maqam kasyaf mengatakan, di malam Rebo Wekasan, diturunkan 320.000 (tiga ratus dua puluh ribu) macam bala’ dalam satu malam. Untuk mencegah diri tertimpa bala’, dianjurkan untuk sholat dan berdoa.