Blora- Batik merupakan salah satu kebudayaan nusantara yang adiluhung. Di dalamnya tersimpan makna dan filosofi yang tidak habis digali. Iwan Tirta memperkenalkan budaya batik kepada dunia internasional melalui karya-karya busananya yang bercorak batik nusantara.
- Foto :Alchetron Iwan Tirta memperkenalkan budaya batik kepada dunia internasional
Iwan Tirta lahir di Blora tanggal 18 April 1935, di tubuhnya mengalir darah Sunda dan Minangkabau. Nama lengkapnya adalah Nusjirwan Tirtaamidjaja, ayahnya bernama Mohammad Husein Tirtaamidjaja. Ayahnya bekerja sebagai anggota mahkamah agung pada masanya.
Latar belakang akademik perancang busana kelahiran Blora ini cukup mengesankan. Selesai menempuh studi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Iwan melanjutkan studinya di Yale University untuk memperoleh gelar Master Hukum. kiprah akademiknya ini dilanjutkan dengan belajar di London School of Economics.
Iwan mulai mengkaji batik setelah melakukan penelitian tentang tarian di Keraton Surakarta, penelitian ini dibiayai oleh John D. Rockefeller the Third. Setelah melakukan penelitian ini, Iwan memutuskan untuk menginisiasi sebuah pendidikan batik di tanah air, usaha ini pun berhasil.
Pada pertemuan antar kepala negara APEC tahun 1994, busana rancangan Iwan dengan unsur batik pun digunakan sebagai pakaian resmi pertemuan bergengsi tingkat asia pasifik tersebut.
Iwan Tirta tutup usia pada tanggal 31 Juli 2010 di Jakarta. Sebelumnya selama sepuluh hari Iwan menjalani perawatan di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng Jakarta Pusat karena sesak nafas.
Pada tanggal 13 Agustus 2015 Presiden Joko Widodo menganugerahkan tanda kehormatan Bintang Budaya kepada putra kelahiran Blora ini. Konsistensinya dalam mempromosikan batik kepada dunia internasional menjadikannya teladan bagi generasi muda Blora dan budayawan di tanah air [.]
Editor : Tim Litbang Bloranews.com *Dari berbagai Sumber
Foto : alchetron di olah Tim Grafis Bloranews.com
