fbpx

KAKI ZAINUDIN PATAH, SANG ANAK DIJAHIT DAHINYA

KAKI ZAINUDIN PATAH, SANG ANAK DIJAHIT DAHINYA
Tim medis Puskesmas Kunduran saat menangani Korban Foto : Bloranews

Blora – Zainudin (30) dan Agus Dendi Purwanto (28) yang menjadi korban penganiayaan di Desa Plosorejo, Kunduran, masih tergeletak lemah hingga saat ini.

Sebelumnya, kedua korban dianiaya buntut dari teriakan dari kakak iparnya yang didengar warga, sehingga keduanya dianggap melakukan penculikan anak. Warga yang melakukan pengeroyokan sendiri belum diketahui identitasnya, karena Polisi masih mengumpulkan keterangan.

 

KAKI ZAINUDIN PATAH, SANG ANAK DIJAHIT DAHINYA
Tim medis Puskesmas Kunduran saat menangani Korban Foto : Bloranews

 

Kepala Puskesmas Kunduran Dokter Jamil Muhlisin kepada Bloranews mengatakan, saat ini keduanya masih dirawat di Puskesmas Kunduran dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetijono Blora.

“Satu orang dirawat di Puskesmas Kunduran, yang satunya dirawat di RSU Blora,” kata Dokter Jamil kepada Bloranews, Kamis sore (06/04/2017).

Pihaknya menambahkan bahwa salah satu anak yang ikut terseret dalam penganiayaan itu, juga mengalami luka ringan di dahi, tetapi perlu dijahit dan tidak sampai dirawat di RSU, sehingga cukup dirawat di puskesmas.

“Kedua anaknya hanya luka ringan didahinya, tapi harus dijahit,” jelasnya.

Diketahui, ketika pengeroyokan itu terjadi dua orang anak balita itu masih bersama mereka berdua, dan ikut terjatuh. Kedua balita bernama Zahra (2,5) dan Meysa (11 bulan) yang ternyata anak kandung dari Zainudin.

Sedangkan Zainudin sendiri harus dirujuk ke RSU karena mengalami patah tulang pada kaki kanannya. “Ayahnya si anak harus dirujuk di RSU Blora, karena kaki kanannya patah. Yang satu orang atas nama Agus Dendi Purwanto masih dirawat di Puskesmas Kunduran,” ujar Jamil.

Reporter : Ngatono