fbpx

KAOSEM, KAOS LOKAL YANG JAUH DARI KESAN NDESO

Produksi Kaosem di Randublatung Kabupaten Blora
Produksi Kaosem di Randublatung Kabupaten Blora

Randublatung- Sekelompok pemuda di Randublatung Kabupaten Blora berniat melestarikan kata-kata lokal melalui produksi kaos. Mengusung brand Kaosem, kaos lokal ini jauh dari kesan ndeso dan tetap modis dikenakan untuk menunjang penampilan anak muda.

 

Produksi Kaosem di Randublatung Kabupaten Blora
Produksi Kaosem di Randublatung Kabupaten Blora

 

“Maka dari itu kami padukan antara style anak muda dan upaya melestarikan bahasa daerah melalui Kaosem. Linguistik bahasa kami wong Blora yang kami tuangkan dalam bentuk sandang,” ujar produsen Kaosem, Diro, Kamis (30/01).

Menurut Diro, ide mengusung kata-kata lokal bermula dari kebiasaan anak muda yang kerap nongkrong di warung kopi sembari bersenda gurau. Dari celetukan anak muda tersebut, muncullah kata-kata lokal nan khas Blora seperti diang (bediang: asap pengusir nyamuk), atau resresen (kebiasaan susah menahan buang air kecil).

“Modal awal kita patungan. Sebelum produksi, kita bahas dulu kata-kata yang akan diangkat setelah itu kita posting di IG kita, @kaosem.blora. Nah, setelah terpublikasi, barulah pre order kita buka,” imbuhnya.

Lebih lanjut, Diro mengatakan, untuk harga dan pemasaran, Kaosem memang harus bersaing dengan berbagai brand yang telah lebih dulu muncul. Meski demikian, para pemuda ini tetap optimis karena usaha kaos ini bukan semata mencari untung.

“Yang menjadi nilai lebih adalah, ketika anak muda memakai produk Kaosem, mereka juga ikut melestarikan bahasa Blora. Harapannya mereka akan bangga dengan bahasa daerahnya dan mengenalkan Blora dengan segala potensinya kepada masyarakat luas,” pungkasnya.

Inovasi ini tak berhenti di produk kaos, selanjutnya mereka akan mulai menggarap berbagai produk sandang lainnya, tetap dengan tema kata-kata lokal. Diantaranya, topi, totebag, bahkan hingga jaket atau hoodie. (jyk)

Verified by MonsterInsights