Menurut M. Sodikhin, meski dilaksankan di pesantren, kegiatan khas PMII seperti diskusi, penampilan teater, dan latihan orasi tetap berjalan. Akan tetapi, sejumlah kegiatan khas pesantren juga dilaksanakan para mahasiswa.
“Kita berlatih diskusi, tapi juga membaca tahlil dan barzanji. Kita menampilkan teater, tapi juga mengikuti mujahadah di malam hari. Intinya, akar PMII adalah tradisi pesantren yang dikombinasikan dengan tradisi mahasiswa,” lanjutnya.
Pengasuh Pesantren Nurul Huda Jiken, Kyai Syifaun Niam, mengaku antusias dengan kegiatan ini. Kyai muda ini menyaksikan, perdebatan khas PMII merupakan cara mengasah pemikiran yang positif.
“Juga ada panggung teater, ini yang jarang ada di Blora. Kami berharap, semangat kembali ke pesantren ini menjadi tekad PMII secara berkelanjutan untuk kepemimpinan selanjutnya,” harapnya.
Reporter : Imanan