PEMPROV JATENG DAN SCU SEPAKAT PERKUAT KOLABORASI ATASI KEMISKINAN

Rektor SCU Robertus Setiawan Aji Nugroho saat beraudiensi dengan Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi di Semarang, Senin (22/9/2025).

Semarang, BLORANEWS.COM – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah bersama Soegijapranata Catholic University (SCU) memperkuat sinergi untuk mendukung program pengentasan kemiskinan. Perguruan tinggi tersebut menegaskan dukungannya pada berbagai program prioritas yang digagas Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi.

Rektor SCU, Robertus Setiawan Aji Nugroho, menyebut kerja sama dengan Pemprov Jateng bukan hal baru. Selama ini, kolaborasi sudah dilakukan dalam bentuk pengabdian masyarakat, penelitian, hingga pengembangan inovasi yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat.

“Kami rutin menggelar KKN, ada juga inovasi rumah apung di Demak sebagai solusi rob, serta kegiatan sensus RTLH dan stunting,” ujarnya saat beraudiensi dengan Gubernur Jateng Ahmad Luthfi di Semarang, Senin (22/9/2025).

Robertus menambahkan, total ada 29 program yang tengah disiapkan SCU untuk mendukung agenda pembangunan Jawa Tengah. Khusus untuk inovasi rumah apung, sudah ada dua unit prototipe yang dimanfaatkan masyarakat terdampak rob di Kabupaten Demak.

“Dua unit sudah dihuni. Ke depan akan dikembangkan lagi, kalau tidak salah sekitar delapan unit tambahan. Desainnya dari kami, dan Bupati berencana memperbanyaknya,” jelasnya.

Selain inovasi tersebut, SCU juga mengembangkan desa binaan di Demak, Limbangan Kendal, serta Kabupaten Semarang. Kampus itu juga menjalin kerja sama dengan Gema Perhutanan Sosial.

Dalam waktu dekat, SCU bersama Pemprov Jateng akan meluncurkan program Soegija Care, berupa beasiswa bagi anak-anak dari keluarga miskin maupun miskin ekstrem.

“Kami sangat mendukung inisiatif Gubernur soal beasiswa ini. SCU memang punya program serupa, dan dengan kolaborasi, harapannya bisa semakin efektif dalam menekan angka kemiskinan,” ungkap Robertus.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menyambut baik kolaborasi dengan perguruan tinggi. Menurutnya, kerja sama ini adalah bentuk governance collaborative yang penting untuk mengeksplorasi pembangunan daerah.

“Sejauh ini sudah ada 44 rektor yang menandatangani kerja sama. Ke depan tentu masih bisa bertambah, karena kontribusi perguruan tinggi sangat berarti bagi pembangunan Jawa Tengah,” kata Luthfi.

Ia menambahkan, kegiatan seperti KKN tematik dan program desa binaan terbukti mampu langsung menyentuh kebutuhan masyarakat, terutama dalam mendukung program pengentasan kemiskinan. (Jyk)