PERTAJAM PENANGANAN STUNTING, KPM CEPU DIBEKALI eHDW

Pelatihan aplikasi eHDW Kementerian Desa dan PDTT untuk KPM desa di Pendapa Kantor Kecamatan Cepu, Kamis (16/7) kemarin.
Pelatihan aplikasi eHDW Kementerian Desa dan PDTT untuk KPM desa di Pendapa Kantor Kecamatan Cepu, Kamis (16/7) kemarin.

Cepu – Kader Pembangunan Manusia (KPM) merupakan kader masyarakat terpilih yang mempunyai kepedulian dan dedikasi dalam pelaksanaan pembangunan manusia di desa. Khususnya dalam fasilitasi kegiatan terpadu (konvergensi) penanganan dan pencegahan stunting di tingkat desa.

 

Pelatihan aplikasi eHDW Kementerian Desa dan PDTT untuk KPM desa di Pendapa Kantor Kecamatan Cepu, Kamis (16/7) kemarin.
Pelatihan aplikasi eHDW Kementerian Desa dan PDTT untuk KPM desa di Pendapa Kantor Kecamatan Cepu, Kamis (16/7) kemarin.

 

Sejumlah langkah pun dilakukan guna meningkatkan kapasitas KPM dalam fasilitasi mempertajam arah kebijakan di tingkat desa. Seperti halnya yang dilaksanakan di Kecamatan Cepu. Kamis (16/7) kemarin, sebanyak 11 KPM dari desa se kecamatan di ujung timur Kabupaten Blora ini mendapatkan pelatihan Human Development Worker (eHDW). Aplikasi yang diluncurkan Kementerian Desa PDTT khusus untuk fasilitasi kegiatan konvergensi stunting.

Kasi Penguatan Kelembagaan Masyarakat Dinas PMD Kabupaten Blora, Sri Suwartiningsih mengemukakan, salah satu utama KPM adalah memfasilitasi masyarakat desa dalam proses pengkajian berbagai penyebab isu stunting. Mulai dari identifikasi kondisi sasaran, keberadaan layanan, intervensi yang diperlukan melalui pemetaan sosial terintegrasi support rembuk stunting desa.

“Termasuk juga mendorong pemerintah desa untuk meningkatkan anggaran belanja dalam APBDes untuk kegiatan kesehatan dan pendidikan yang terkait dengan upaya penanganan dan pencegahan stunting,” ujarnya di sela-sela menyampaikan materi.

Dijelaskan, tugas utama dari KPM adalah memantau dan memastikan lima paket layanan dasar untuk kegiatan konvergensi stunting terpenuhi di desa. Mulai dari kesehatan ibu-anak (KIA), konseling terintegrasi, air bersih dan sanitasi, perlindungan sosial dan PAUD. “Untuk itu KPM harus memiliki peta sosial yang akurat. Dan aplikasi eHDW ini akan memudahkan dalam pembuatan peta sosial,” jelas Suwartiningsih.

Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar (TA PSD) P3MD Kabupaten Blora, Nur Faizin dalam paparannya mengungkapkan, implementasi aplikasi eHDW ini merupakan kelanjutan dari score card yang sebelumnya digunakan KPM secara manual. “Konten dalam aplikasi ini lebih lengkap dan detail,” ungkapnya.

Faizin menambahkan, aplikasi eHDW akan lebih mudah dioperasikan menggunakan HP android versi 5.1 dengan RAM minimal 4GB. “Kemudahan yang didapatkan yaitu KPM bisa melakukan pemetaan sosial dan update data kapan saja dan dimana saja,” tambahnya.

Camat Cepu Luluk Kusuma Agung Ariadi melalui Sekcam Susila Wardaya memberikan apresiasi khusus terhadap keberadaan dan peran KPM di masing-masing desa. Terlebih, KPM dari 11 desa di Kecamatan Cepu semuanya berasal dari latar belakang kader Posyandu yang selalu terlibat langsung dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan bidang kesehatan di desa.

“Aplikasi eHDW dari Kementerian Desa ini tentunya bertujuan mempermudah tugas KPM dalam membantu pembangunan di desa. Terima kasih kepada Dinas PMD, TA dan rekan-rekan Pendamping Desa yang telah memfasilitasi dan mendampingi secara langsung pelaksanaan pelatihan ini. Semoga semuanya memberikan manfaat yang besar kepada masyarakat,” kata Susila. (Rkm)