fbpx
Adv  

REFLEKSI HARI KOPERASI, MENELADANI SEMANGAT BUNG HATTA

Bambang Sulistya, pengurus koperasi petani tebu rakyat Mandiri Tebu (Manteb) Kabupaten Blora.

Blora, BLORANEWS – Bangsa Indonesia memperingati Hari Koperasi Indonesia (HKI) ke-76 dengan mengusung tema Membangun Koperasi Berbasis Kearifan Lokal Menuju Ekonomi Gotong Royong yang Mandiri, Modern dan Berdigital.

Melalui tema tersebut diharapkan Koperasi mampu memberi manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Disamping itu setiap kita memperingati Hari Koperasi Indonesia memiliki tujuan untuk mengingatkan pemerintah dan masyarakat agar senantiasa menghidupkan koperasi sebagai upaya mewujudkan kesejahteraan bersama.

Berkenaan dengan hal tersebut, Bambang Sulistya, pengurus koperasi petani tebu rakyat Mandiri Tebu (Manteb) Kabupaten Blora, dalam memperingati hari koperasi tahun ini ingin mengajak seluruh elemen masyarakat khusus kepada para pengurus dan anggota koperasi di bumi nusantara untuk menyegarkan dan mengingat kembali atas jasa dan teladan yang telah diberikan oleh Bapak Koperasi Indonesia, yaitu Mohammad Hatta.

“Karena satu bulan yang lalu tepatnya pada 12 juni 2023 saya berkesempatan datang mengunjungi Museum Rumah Kelahiran Bung Hatta di Bukittinggi Sumatra Barat,” jelasnya di Blora, Rabu (12/7/2023).

Diungkapkannnya, museum ini tempatnya strategis di pinggir jalan, menarik, bersih, unik dan mampu membangkitkan imaginasi masa lalu. Di museum ini pula kita bisa mengenal secara lengkap perjalan hidup Bung Hatta mulai masa kelahiran, hidup masa kanak-kanak,masa pendidikan, kehidupan berorganisasi, kembali ke Indonesia, masa pembuangan, kembali ke Jawa, Hari Kemerdekaan Indonesia, Bung Hatta menjadi wakil Presiden, mempertahankan Indonesia sampai menjadi Bapak Koperasi Indonesia.

Bung Hatta aktif memberikan ceramah-ceramah diberbagai lembaga tinggi.Ia menulis berbagai karangan dan buku buku ilmiah dibidang ekonomi dan koperasi. Dia juga aktif membimbing gerakan koperasi untuk melaksanakan cita cita dalam konsepsi ekonominya.

Pada tanggal 12 Juli 1951,Bung Hatta mengucapkan pidato radio untuk menyambut Hari Koperasi di Indonesia. Berkat perhatian yang besar beliau terhadap kehidupan dan kemajuan Koperasi di Indonesia,maka pada tanggal 17 Juli 1953 diangkat sebagai Bapak Koperasi pada konggres koperasi Indonesia di Bandung.

Pikiran-pikirannya mengenai koperasi antara lain dituangkan dalam bukunya yang berjudul “Membangun Koperasi dan Koperasi Membangun”(1971). Bung Hatta mendapat gelar Doctor Honoris Causa dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada 27 November 1956.

Pernah menjadi dosen Sesko Angkatan Darat Bandung,1951-1961,dan Dosen UGM 1954-1959. Beliau lahir di Bukittinggi 12 Agustus 1902,dan meninggal diusia 77 tahun tepatnya 14 Maret 1980 di makamkan di TPU Tanah Kusir Jakarta.

Sosok Bung Hatta, berkeinginan dimakamkan di tengah-tengah rakyat yang diperjuangkan kemerdekaannya. Pemakaman dilangsungkan dengan upacara kenegaraan yang dipimpin secara langsung oleh Wakil Presiden Adam Malik.

Ia ditetapkan sebagai pahlawan proklamator pada tahun 1986 oleh pemerintahan Soeharto dan gelar pahlawan nasional yang dituangkan pada kepres no84/TK/2012 dimasa Pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY).

Bung Hatta semasa hidupnya memiliki hobi/kesukaan membaca ,menulis dan berolahraga sepak bola serta naik sepeda.

“Sebagai generasi penerus bangsa kita semua sepatutnya di saat memperingati Hari Koperasi Indonesia ke-76 kita dapat meneladani lima nilai semangat Bung Hatta,” kata Bambang Sulistya.

Pertama, jiwa solidaritas dan kesetiakawanan yang telah ditunjukan oleh Bung Hatta dalam memperjuangkan Kemerdekaan dan menumbuh kembangkan kemajuan Koperasi di Indonesia.

“Beliau selalu memberikan simpati dan memotivasi kepada masyarakat betapa pentingnya menumbuhkan semangat kebersamaan, kekeluargaan, kerukunan dan kepekaan sosial untuk menggapai peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya.

Kedua, Bung Hatta selalu mencintai dan mendahulukan kepentingan Nasional atau kepentingan umum di atas kepentingan pribadi. Sampai berikrar tidak akan menikah sebelum Indonesia Merdeka.

Bung Hatta menepati janjinya menikah pada 18 November 1945 dengan Rahmi Rachim dan memiliki tiga orang anak: Mutia Farida,Gemala Rabi’a dan Halidah Nuriah.

Ketiga, jiwa toleransi dan tenggang rasa sangat tinggi ditengah keberagaman Bangsa Indonesia baik dalam beragama, suku, golongan maupun budaya. Hal ini tercermin dari sikap Bung Hatta yang menghargai dan menghormati kultur orang lain meskipun dirinya tidak ikut ambil dalam kultur tersebut.

Keempat, jiwa tanpa pamrih dan bertanggung jawab. Berjuang semata-mata agar negeri yang kita cintai lepas dari cengkraman penjajah. Tidak memiliki maksud untuk menguntungkan diri sendiri. Paham dan siap terhadap semua konsekuensinya dari sikap pendirian yang ditempuh.Bahkan siap hidup menderita.

Kelima, Bung Hatta memiliki jiwa satria atau gentleman, yaitu kebesaran hati yang tidak mengandung balas dendam dan siap memaafkan serta berani membela kebenaran bukan membela yang bayar. Pada saat yang sama Bung Hatta berbesar hati dan siap mengakui kekurangan dan kelemahan.

“Selamat Hari Koperasi Indonesia ke 76 Indonesia semoga Koperasi mampu sebagai pilar kekuatan ekonomi dan sebagai solusi mengatasi pengangguran dan kemiskinan di Era Ekonomi digitial,” ucap Bambang Sulistya. (Dinkominfo Blora).

Verified by MonsterInsights