WARUNG KOPI PAWON DUMPUL: TETAP NGEBUL DI TENGAH ISU KELANGKAAN GAS LPG

Foto: Pawon Kopi Dumpul Tetap Eksis Di Tengah Kelangkaan Gas LPG

Blora, BLORANEWS.COM – Di tengah isu kelangkaan gas LPG 3 kg yang meresahkan banyak pelaku usaha kecil, Suratmi (60), pemilik warung kopi sederhana di Dukuh Dumpul, Desa Kamolan, Blora, justru tetap tenang.

Pasalnya, sejak awal merintis usahanya, ia lebih memilih menggunakan kayu bakar sebagai sumber utama untuk memasak.

“Selain irit, masakan yang dimasak dengan kayu bakar rasanya beda. Ada ciri khasnya,” ujar Suratmi, Minggu (9/2/2025).

Api di pawon tersebut menjadi saksi bisu bagaimana warung kopi sederhana ini mampu bertahan di tengah perubahan zaman.

Suasana Pelanggan Setia Warung Kopi Dumpul

“Aktifitas Dadek Geni (red-jawa) di dapur dimulai jam 3 pagi sampai jam 9 malam. Jadi api di pawon tidak pernah mati,” tambah Suratmi sembari memperlihatkan pawonnya.

Setiap harinya, lebih dari 100 cangkir kopi hangat disajikan untuk para pelanggan setianya.

Warung ini bukan sekadar tempat menikmati secangkir kopi, melainkan ruang berbaur berbagai kalangan, mulai dari anak muda hingga orang tua.

Suasana sederhana yang dikelilingi rimbunnya pohon waru serta semilir angin menambah kenyamanan para pengunjung.

Kayu bakar yang digunakan Suratmi didatangkan dari wilayah selatan Blora, daerah yang dekat dengan kawasan hutan.

Ia mengeluarkan biaya sekitar Rp400 ribu untuk satu tepak kayu bakar, cukup untuk memenuhi kebutuhan memasak selama satu minggu.

Menariknya, kayu tersebut dibeli langsung dari warga lokal, sehingga turut menggerakkan roda perekonomian masyarakat sekitar.

Warung kopi milik Suratmi bukan hanya sekadar tempat mencari kehangatan dari secangkir kopi racikan pawon, tetapi juga menjadi bukti bahwa kearifan lokal dan kesederhanaan mampu bertahan di tengah tantangan zaman.

Sambil menyeruput kopi hangat, pengunjung diajak merasakan cita rasa masa lalu yang tak lekang oleh waktu. (Jyk)