Salatiga- Terhitung sudah ada tujuh Mal Pelayanan Publik (MPP) yang telah diresmikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo. Diantaranya adalah Banyumas, Batang, Kebumen, Jepara, Surakarta, Pati, dan pagi tadi bersama Menpan RB, Tjahjo Kumolo meresmikan Mal Pelayanan Publik Kota Salatiga. Jumat (19/03).
“Mal Pelayanan Publik merupakan wujud nyata mewujudkan reformasi birokrasi. Dengan cara ini, maka tujuan negara melayani masyarakat bisa terwujud,” ucap Ganjar.
Harapannya semua daerah nantinya bisa meningkatkan aplikasi pelayanan publik pada masyarakat khususnya di masa pandemin seperti saat ini yang menjadi momentum untuk mewujudkan itu.
“Karena pandemi, jadi ini momentum untuk meningkatkan pelayanan publik. Tidak perlu bertemu atau datang ke kantor, pengembangan aplikasi-aplikasi pelayanan publik harus terus didorong,” harapnya.
Lebih lanjut, Ia meminta kepada semua daerah proaktif jemput bola pelaku usaha kecil dan menengah (UKM). Sebab menurutnya, banyak pelaku UKM yang belum punya legalitas dan mereka tidak memahami cara pengurusan izin.
“Harus proaktif jemput bola. Izin-izin UKM harus didorong karena saat ini banyak masyarakat yang menggeluti bidang ini. Data kami saja, hingga November 2020 sampai Maret 2021, ada 4.515 UKM yang mengajukan izin. Tentu di luar itu masih banyak, sehingga ini harus terus didorong,” pintanya.
Pada kesempatan yang sama, Menpan RB, Tjahjo Kumolo memberikan apresiasi Kota Salatiga yang telah membuat Mal Pelayanan Publik tersebut. Menurutnya, ini sebagai wujud pemerintahan yang baik adalah meningkatkan pelayanan publik.
“Inti dari reformasi birokrasi adalah menyederhanakan struktur organisasi yang meliputi hal-hal pelayanan publik. Maka saya mengapresiasi peresmian Mall Pelayanan Publik di Salatiga ini, termasuk daerah lain di Jawa Tengah sebagai upaya meningkatkan pelayanan pada masyarakat,” ucapnya.
Dengan telah diresmikannya Mal Pelayanan Publik tersebut, harapannya inovasi-inovasi pelayanan publik bisa digenjot, sehingga para Aparatur Sipil Negara (ASN) dapat melayani masyarakat dengan sepenuh hati.
“Pak Ganjar sudah memberikan contoh, bagaimana mempermudah pelayanan masyarakat menggunakan medsos. Beliau bisa melayani dengan cepat segala persoalan masyarakat hanya menggunakan handphone. Kepala daerah lain harus juga mengikuti,” pungkasnya. (Jyk)