TUGU SATE GAGAAN KUNDURAN DIROBOHKAN, PEMKAB BLORA SIAPKAN IKON PENGGANTI

Prasasti peresmian Tugu Sate Blora yang ditandatangani Bupati saat itu, Soekardi Hardjoprawiro.

Kunduran – Pemkab Blora melalui Dinas Perumahan, Pemukiman dan Perhubungan (Dinrumkimhub) merehabilitasi Taman Perbatasan Wilayah Kabupaten Blora-Grobogan. Sayangnya, dalam kegiatan fisik tersebut, salah satu ikon Blora, Tugu Sate Gagaan harus dirobohkan.

 

Prasasti peresmian Tugu Sate Blora yang ditandatangani Bupati saat itu, Soekardi Hardjoprawiro.

 

Banyak kalangan menyayangkan dirobohkannya patung yang hampir selama 25 tahun menjadi ikon Blora tersebut. Menurut mereka, patung bapak penjual sate tersebut tidak perlu di bongkar dan dihancurkan.

“Kalau memang judulnya rehabilitasi, alangkah lebih bijaknya lebih diperindah lagi dengan penambahan dan perbaikan taman di sekitar lingkungan, bukan dirobohkan. Terkesan hanya mau menghabiskan anggaran tanpa rencana matang,” sesal Hamdan, Ketua PMII Blora 2012-2013.

Sementara itu, aktivis pemerhati lingkungan dan sejarah Blora, Eko Arifianto memandang sinis langkah ini. Eko menilai, jika pegunungan karst berfungsi melindungi kehidupan saja bisa dikepras, apa lagi sebuah patung yang hanya berusia 25 tahun.

“Pegunungan karst yang melindungi kehidupan saja dikepras. Apa lagi hanya tugu yang baru 25 tahun,” ucap Eko tajam.

Sebagai informasi, Tugu Sate Gagaan Kunduran, atau nama aslinya Tugu Sate Blora diresmikan pada 11 November 1993 oleh Bupati Blora saat itu, Soekardi Hardjoprawiro.