KOLABORASI TANGGAP DARURAT ATASI LONGSOR DI DESA PILANG

Blora, BLORANEWS.COM – Penanganan darurat bencana tanah longsor di Dukuh Bulakan, Desa Pilang, Kecamatan Randublatung, Blora dilakukan secara kolaboratif.

Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Blora bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo, pemerintah desa, dan masyarakat setempat bergotong royong untuk mengurangi dampak kerusakan, Sabtu (1/2/2025).

Tanah longsor yang terjadi di sempadan Sungai Wulung mengancam enam kepala keluarga (KK) dengan tiga rumah berada dalam kondisi kritis.

Kepala Desa Pilang, Suyatno, mengungkapkan bahwa ini adalah kejadian kedua di lokasi yang sama, setelah insiden serupa pada 2014.

“Ada enam KK yang terancam, meski tidak ada korban jiwa. Salah satu rumah warganya bahkan sudah kehilangan bagian teras akibat longsor. Kami terus berkoordinasi dengan DPUPR untuk penanganan lebih lanjut,” jelas Suyatno.

Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Air DPUPR Blora, Ir. Surat, ST., MT., menyampaikan bahwa peninjauan lokasi dilakukan sehari sebelumnya, Jumat (31/1/2025), bersama Plt. Kalaksa BPBD Blora untuk mengkaji tingkat keparahan longsor.

“Kami mengupayakan penanganan darurat dengan konstruksi turap kayu, berkolaborasi bersama BBWS Bengawan Solo dan pemerintah desa setempat. Langkah ini untuk mencegah longsor meluas dan mengurangi risiko terhadap rumah warga,” ujar Ir. Surat.

Longsor dengan panjang sekitar 50 meter tersebut memiliki tingkat kerusakan parah di sepanjang 25 meter. BBWS Bengawan Solo juga turut mendukung penanganan dengan melakukan koordinasi untuk tindak lanjut jangka panjang.

“Untuk penanganan permanen, kami sudah berkoordinasi dengan jajaran PPK OP 4 BBWS Bengawan Solo agar tahun ini mendapat prioritas. Namun, anggaran pemeliharaan sungai tahun ini cukup terbatas,” tambah Surat.

Di sela-sela peninjauan, BPBD Blora juga menyalurkan bantuan sembako, terpal, dan perlengkapan darurat untuk meringankan beban warga terdampak.

Penanganan longsor dilakukan secara gotong royong. DPUPR Blora menyediakan alat berat dan turap kayu, sementara tanah urug disediakan oleh Pemerintah Desa Pilang. Warga bersama petugas dari DPUPR dan BBWS Bengawan Solo turut serta dalam pengerjaan.

Selain itu, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Blora juga mengajukan bantuan bedah rumah untuk warga yang terdampak.

Ir. Surat mengimbau masyarakat agar tetap tenang namun waspada, terutama yang tinggal di sekitar sempadan sungai.

“Kami mengimbau agar pembangunan rumah di area sempadan sungai dihindari demi mengurangi risiko bencana. Kolaborasi seperti ini menjadi contoh pentingnya sinergi semua pihak dalam menghadapi bencana,” pungkasnya.

Kejadian ini menegaskan bahwa penanganan bencana membutuhkan respons cepat, kerja sama lintas instansi, dan partisipasi aktif masyarakat untuk meminimalisir dampak serta mencegah bencana serupa di masa mendatang.(Zak).