Boyolali, BLORANEWS.COM – Meningkatkan daya saing pelaku UMKM di era digital menjadi fokus utama Pemerintah Desa Tanjungsari, Kecamatan Banyudono, Boyolali.
Langkah strategis diambil dengan menggandeng STMIK AMIKOM Surakarta dalam kegiatan pelatihan dan pendampingan digital marketing, Rabu (18/6/2025).
Bertempat di Aula Balai Desa Tanjungsari, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini menghadirkan para pelaku UMKM lokal untuk dibekali keterampilan pemasaran digital.
Dalam kegiatan tersebut, para dosen dan mahasiswa AMIKOM memberikan bimbingan intensif, mulai dari desain promosi digital, pemanfaatan marketplace, hingga teknik fotografi produk.
Wakil Pemerintah Desa Tanjungsari, Suparjiyono, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi tinggi atas keterlibatan pihak kampus.
Menurutnya, pelatihan ini sangat penting karena sebagian besar pelaku UMKM masih memiliki keterbatasan dalam pengetahuan digital.
“Pendampingan pemasaran digital memiliki arti penting bagi pelaku UMKM desa, karena keterbatasan wawasan mereka,” ujar Suparjiyono di hadapan peserta.
Sementara itu, Dr. Hadis Turmudi, MH, selaku perwakilan tim pengabdian masyarakat AMIKOM menegaskan bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan pemerintah desa merupakan kunci keberhasilan pengembangan ekonomi lokal.
“Tanpa adanya kolaborasi dan sinergi yang baik, mustahil rasanya UMKM desa mampu memasarkan produk-produk mereka dengan lancar, terlebih di zaman sekarang semua berbasis IT,” terang Hadis.
Materi utama disampaikan oleh Ibu Rajnaparamita, M.Kom yang memberikan panduan praktis tentang penggunaan Canva untuk desain grafis promosi, strategi berjualan di marketplace, serta teknik dasar fotografi produk UMKM agar tampak lebih menarik di media sosial dan platform e-commerce.
Turut hadir mendampingi dalam pelatihan tersebut dosen AMIKOM lainnya, yakni Tomy DP, M.Kom dan Dewi O, M.Kom, serta mahasiswa yang turut membantu secara teknis.
Acara dipandu oleh Sdri Dewi Oktafiani, M.Kom dan berlangsung dengan penuh antusiasme. Para peserta terlihat aktif mengikuti sesi demi sesi, bahkan berharap pelatihan semacam ini dapat dilanjutkan dengan materi lanjutan seperti pembuatan konten video, storytelling produk, hingga teknik digital branding. (Jyk)