PUASA MUTIH MENGAWALI PROSES PEMBUATAN WAYANG KULIT DI DESA KALANGAN TUNJUNGAN

Yanto pengrajin wayang kulit dari Dukuh Ngudi Desa Kalangan Kecamatan Tunjungan.

Tunjungan – Sejak kelas 3 Sekolah Dasar, Yanto (47) warga Dukuh Ngudi Desa Kalangan Kecamatan Tunjungan telah menggeluti dunia wayang kulit. Tiap ada pementasan wayang kulit, Yanto selalu hadir untuk menyaksikan kebolehan para dalang dalam memainkan lakon wayang.

Tahun-tahun berlalu, kecintaannya kepada wayang membuatnya memilih profesi sebagai pembuat wayang kulit. Meski kemampuannya ini didapatkan secara otodidak, namun hasil karyanya tak kalah dengan buatan para lulusan akademi seni.

 

Yanto pengrajin wayang kulit dari Dukuh Ngudi Desa Kalangan Kecamatan Tunjungan.

 

Untuk membuat sebuah wayang, Yanto membutuhkan waktu sekitar dua hari. Diawali dengan menggambar sketsa wayang pada bahan dasar kulit kerbau, dilanjutkan dengan memotong kulit sesuai sketsa yang ada.

Setelah dipotong, wayang yang setengah jadi ini dipahat dan diukir untuk menciptakan kesan tiga dimensi pada wayang. Setelah itu, wayang kemudian diberi warna sesuai dengan karakter tokoh pada wayang tersebut. Terakhir, wayang dipasangi gapit atau cempurit.

Gapit atau Cempurit merupakan pegangan wayang yang terbuat dari tanduk kerbau. Gapit atau Cempurit juga dapat dibuat dengan bahan rotan, bambu maupun bilah kayu. Yanto biasa menjual wayang kulit buatannya dengan harga antara 20 ribu rupiah sampai ratusan ribu rupiah.

“Kita dapat bahan kulit kerbau dari Solo. Bahan ini sangat baik karena tidak melengkung pada suhu panas. Untuk satu set wayang berisi 250 tokoh, harganya 15 juta rupiah,” jelas Yanto kepada Bloranews.com, Jumat (17/11).

Dalam pembuatan wayang, Yanto mengatakan proses mengukir membutuhkan waktu lebih lama dari pada proses lainnya. Gunungan merupakan jenis wayang yang paling rumit ukirannya. Sehingga, proses membuat gunungan dapat memakan waktu lebih dari dua hari. Sedangkan jenis wayang yang paling lama proses pembuatannya adalah jenis resi atau pendeta.

“Untuk membuat tokoh resi, harus diawali dengan puasa mutih. Hanya makan nasi putih dan air saja, selama tiga hari berturut-turut,” pungkasnya.

Reporter : Muslim