fbpx

KABAR GEMBIRA! INFORMASI PEMERINTAH DI JATENG TERBUKA UNTUK PUBLIK

CAKUPAN VAKSINASI RENDAH, GANJAR SOROT 5 KABUPATEN DI JATENG
Ganjar usai rapat evaluasi penanganan Covid-19 di kantornya.

Semarang – Keterbukaan informasi pemerintah di Jawa Tengah kini mudah diakses publik, hal ini merupakan kesungguhan Pemprov Jateng dalam memberikan akses informasi kepada masyarakat dengan baik.

Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menjelaskan sudah saatnya publik bisa mengakses informasi, jika bisa dibuka jangan ditutup-tutupi. Berikan informasi yang baik dan benar.

“Kami hanya ingin ada kesungguhan, informasi itu kami inginkan agar bisa diakses publik satu persatu. Tidak hanya dinas tetapi juga personilnya. Banyak cara mempublikasikan sekaligus mengedukasi, termasuk aktif menggunakan media sosial untuk sosialisasi dan memberikan informasi,” jelasnya.

Hal ini disampaikan Ganjar usai memberikan paparan inovasi dan kolaborasi keterbukaan informasi publik kepada tim penilai dari Komisi Informasi Pusat.

Informasi publik pemerintah di Jateng dinilai sudah bagus baik dari sisi institusi, individu, maupun partisipasi masyarakat. Akses informasi tersebut bisa berupa informasi vaksin, bantuan sosial, kesehatan, akses pendidikan, dan lainnya. Bahkan Ganjar meminta kepada seluruh BUMD untuk membuka informasi dengan baik.

“Kita telah melakukan beberapa inovasi dan kolaborasi keterbukaan publik dalam melakukan pelayanan. Diantaranya pembuatan sentra vaksin, call center untuk memudahkan masyarakat dapat info dan pelayanan,” terangnya, senin (11/10).

Inovasi aplikasi Sibina Cantik Bingit merupakan inovasi dari RS Margono Soekarjo Purwokerto untuk pelayanan dan manajemen kesehatan, juga menghasilkan kolaborasi BPJS untuk mengakomodir vaksinasi lansia. Inovasi Sistem Informasi Pelayanan Kehumasan dan Keprotokolan (Si Pelem Keprok), masyarakat dengan mudah mengetahui kegiatan dan jumlah kunjungan di daerah tertentu dari Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekretaris Daerah.

Ganjar menjelaskan mengenai inovasi Rembug Desa yang dilakukan selama ini. Menurutnya, Rembug Desa menjadi ruang untuk bertemu dan menggali informasi langsung sampai tingkat desa. Selama pandemi ini beberapa kali Rembug Desa dilakukan secara daring. (Jml)