fbpx

LAGI, DITEMUKAN BARANG TERLARANG DI DALAM RUTAN BLORA

Sejumlah alat elektronik ditemukan di dalam Rutan Kelas IIB Blora, Senin (23/07).

Blora – Sejumlah barang terlarang kembali ditemukan di dalam Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Blora. Sayangnya, Kepala Rutan mengaku tidak mengetahui bagaimana barang terlarang tersebut masuk ke dalam rutan yang seharusnya steril.

Kepala Rutan, Yoga Aditya Ruswanto memastikan pihaknya akan melakukan serangkaian penyelidikan untuk mengetahui modus (cara) yang digunakan untuk memasukkan barang terlarang tersebut.

 

Sejumlah alat elektronik ditemukan di dalam Rutan Kelas IIB Blora, Senin (23/07).

 

”Akan kami selidiki hingga tuntas. Sebab ada yang mengaku dan ada yang belum,” ucap Yoga, seperti dikutip media Rakyat Jateng, Selasa (24/07).

Terungkapnya keberadaan sejumlah barang terlarang ini bermula saat Yoga dan jajarannya melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) sehari sebelumnya. Sidak yang berlangsung pada malam hari ini, menyisir seluruh blok kamar tahanan.

Dalam sidak tersebut, petugas menemukan sejumlah barang terlarang untuk tahanan seperti ponsel, gunting, radio, charger, sendok dan pemotong kuku.

“Meski disembunyikan ditempat yang sulit terdeteksi, namun penggeledahan kali ini berjalan lancar. Rata-rata barang terlarang itu disembunyikan di dalam kloset dan bak mandi,” lanjutnya.

Sebagai informasi, tak hanya kali ini saja ditemukan barang terlarang di dalam rutan. Akhir tahun lalu (11/10), ditemukan 5 gram sabu yang dibawa oleh seorang tahanan, bernama Thomas Millyen (33). Barang haram ini ditemukan dalam bungkus rokok yang dibawa terpidana tersebut.

Tak lama berselang, pada bulan Desember (02/12) tahun lalu petugas berhasil menggagalkan pengiriman narkotika jenis sabu seberat 0,72 gram kepada penghuni rutan. Modus yang digunakan pelaku adalah dengan memasukkan barang haram ini ke dalam nasi bungkus.

Terakhir, Yoga mengaku kecolongan setelah terpidana yang juga penulis buku Jokowi Undercover, Bambang Tri Mulyono berhasil membuat video dari dalam penjara, 27 Desember tahun lalu. Lagi-lagi, Kepala Rutan mengaku kecolongan atas peristiwa ini.

 

Reporter : Ika Mahmudah

Verified by MonsterInsights