MELIHAT LEBIH DEKAT KERETA UAP LOKO TOUR YANG SIAP MELAYANI WISATAWAN

Kereta Uap Bahagia buatan Jerman tahun 1928 di Halte Bengkel Traksi Loko Tour KPH Cepu kawasan Desa Ngelo Kecamatan Cepu, Kamis (18/01).

Cepu – Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Cepu bersama Pemkab Blora tak main-main dengan rencana pengaktifan kembali Loko Tour sebagai ikon wisata baru Kabupaten Blora. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Sate ini.

“Kereta ini sangat bersejarah, tentu akan menarik banyak wisatawan juga nantinya,” jelas Adm KPH Cepu  Agus Yulianto dalam launching kereta uap, Kamis (18/01).

 

Kereta Uap Bahagia buatan Jerman tahun 1928 di Halte Bengkel Traksi Loko Tour KPH Cepu kawasan Desa Ngelo Kecamatan Cepu, Kamis (18/01).

 

Perjalanan membelah kawasan hutan dengan moda atau Kereta Uap Bahagia buatan Jerman tahun 1928 ini, nantinya dapat dilakukan secara rombongan dengan dicarter. Biaya carter dapat mencapai Rp 17 juta dengan jarak tempuh 26 kilometer.

Karena biaya cukup mahal, KPH Cepu menambah alternatif kereta dengan kereta uap lain dengan harga tiket yang jauh lebih murah.

“Ada kereta produksi tahun 1970, kereta Ruston namanya, kereta ini nanti bisa digunakan alternatif warga untuk menikmati naik kereta kuno dengan tarif  Rp 15 ribu per orang dengan rute sampai Pusbang kembali lagi ke tempat start. Saat ini sudah berjalan tiap hari Sabtu dan Minggu sudah ramai,” terangnya.

Agus mengaku, pengembangan Loko Tour ini memang baru 30 persen. Rencana jangka panjang dalam proyek ini meliputi penataan lintasan dari Point Of Heritage di Desa Ngelo hingga kawasan Hutan Gubug Payung kawasan Desa Temengeng Kecamatan Sambong.

”Jadi kereta hanya sarana. Wisatawan nantinya akan disampaikan bagaimana etalase pengelolaan hutan Jawa yang sudah ratusan tahun lamanya. Kami sudah buat project statement. Salah satunya minta bantuan pemkab untuk sengkuyung bareng,” pungkas Agus.

Penyunting : Jacko Priyanto