Jiken – MWC NU (Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama) kecamatan Jiken mengagendakan konferensi hari Minggu (2/4) depan. Kepanitiaan telah dibentuk dan siap untuk mengawal jalannya forum musyawarah terbesar tingkat kecamatan tersebut. MWC merupakan kepengurusan NU tingkat kecamatan.
Ahmad Dian Purnama, ketua panitia konferensi menyampaikan perangkat administrasi yang dibutuhkan untuk konferensi telah disiapkan. “ Kita sudah menyelesaikan administrasinya, tinggal distribusi ke ranting seminggu ini.” ujar Dian. Konferensi ini akan dihariri dua belas perwakilan pengurus ranting NU se- kecamatan Jiken.
MWC NU Jiken telah membentuk dua belas kepengurusan ranting (kepengurusan desa) di sebelas desa di kecamatan Jiken. Kepengurusan ranting yang ada meliputi Pengurus Ranting NU desa Bangowan, Ketringan, Singonegoro, Jiworejo, Genjahan, Janjang, Bleboh, Nglebur, Nglobo, Cabak, Jiken I dan Jiken II (Boleran).
Dari informasi yang dihimpun Bloranews.com, beredar kabar lima kandidat akan bersaing pada pemilihan ketua MWC NU Jiken. Dua kandidat dari kepengurusan ranting, satu kandidat dari pengurus tanfidziyah (dewan pelaksana NU), satu kandidat dari kepengurusan syuriyah (dewan penasehat NU) dan satu kandidat dari badan otonom NU Jiken.
Dinamika kepengurusan di MWC NU Jiken cukup dinamis. Hal ini terlihat dari cepatnya pergantian kepengurusan, baik disebabkan karena meninggalnya pengurus maupun pergantian karena harus memilih antara fokus di kepengurusan NU atau kepengurusan di partai politik.
“Rois Syuriyah (ketua dewan penasehat NU) Jiken sebenarnya dijabat KH. Muhammad Taslim. Karena kyai Taslim meninggal dunia sebelum habis masa jabatannya, posisinya digantikan KH. Muh. Mahsun. Demikian pula di tanfidziyah, saya mengundurkan diri tanggal 14 November 2016, posisi ketua MWC diganti dengan Kyai Masngud Cabak.” jelas Abdul Hakim, ketua MWC NU Jiken yang mengudurkan diri karena terpilih sebagai ketua DPC PKB Blora [.]
Reporter : Khoirunniam
