fbpx

NU KUNDURAN WASPADAI PENYIMPANGAN AKIDAH BERKEDOK PEMBERIAN BANTUAN

Ketua NU Kunduran Muhadi Said menghimbau masyarakat muslim mewaspadai penyimpangan akidah dengan modus pemberian bantuan sembako, Jumat (13/04).

Kunduran – Ketua NU Kunduran menghimbau masyarakat muslim setempat agar mewaspadai upaya-upaya penyimpangan akidah dengan modus pemberian bantuan berupa sembako atau subsidi ziarah wali.

“Mereka menyusup dalam kegiatan-kegiatan warga nahdliyyin. Meski tak sepaham, mereka rela mengikuti amaliah ahlusunnah wal jama’ah seperti ziarah wali dan pengajian muslimat,” beber Ketua NU Kunduran Muhadi Said, Jumat (13/04).

 

Ketua NU Kunduran Muhadi Said menghimbau masyarakat muslim mewaspadai penyimpangan akidah dengan modus pemberian bantuan sembako, Jumat (13/04).

 

Himbauan tersebut, disampaikan dalam pengajian lapanan di Musholla Ar Rohmah Desa Sempu Kecamatan Kunduran, kediaman kyai Abu Shodik.

Hadir dalam kesempatan ini Wakil Rois Syuriah NU Kunduran KH Bajuri, Pengasuh Pesantren Al Fatah Sempu KH Husein Rohmat, Ketua Penggerak PKK Desa Sempu Samini dan sejumlah kader penggerak NU di desa setempat.

Menurut Kyai Muhadi, sapaan Muhadi Said, sejumlah organisasi berpaham radikal dewasa ini, banyak yang menggunakan lembaga sosial untuk mengacaukan akidah.

“Dengan bendera sosial mereka membagikan sembako pada muslimat dan menyubsidi ziarah wali. Ini harus diwaspadai. Dalam perjuangan ini, taruhannya adalah akidah dan generasi kita,” himbau Kyai Muhadi.

Sementara itu, Wakil Rois Syuriah NU Kunduran KH Bajuri mengajak masyarakat muslim untuk meningkatkan ibadah di bulan Rajab.

“Mari berlomba-lomba dalam meningkatkan ketakwaan kita kepada Allahlebih-lebih di bulan Rajab ini. Jangan terpengaruh dengan golongan yang tidak mengikuti nasehat para ulama, dan golongan yang tidak mempercayai adanya barokah di bulan Rajab,” pesannya.

Terpisah, tokoh NU Blora KH Muzakka Ihsan mengapresiasi langkah waspada pengurus NU Kunduran.

Kyai Muzakka mendorong pengurus nahdliyyin di desa tersebut agar memulai kewaspadaan dari tingkat terbawah, yakni keluarga.

“Menjaga amaliah dan akidah ahlu sunnah wal jama’ah harus dimulai dari level paling sederhana, yakni keluarga kita sendiri. Semoga para pengurus di desa Sempu, dan kecamatan Kunduran tetap istiqomah,” pesan Kyai Muzakka.

Reporter : Lilik Zubaidi Mahatva

Verified by MonsterInsights