fbpx

PENGEROYOKAN SOPIR TRUK BERAKHIR DAMAI

Kasus amuk masa akibat kesalahpahaman di Desa Nglangitan, Tunjungan, Blora akhirnya damai. Kedua belah pihak saling memaafkan. Saling berjabat tangan.
Pengeroyokan sopir truk oleh warga di Desa Nglangitan, Kecamatan Tunjungan, Blora.

Tunjungan, BLORANEWS – Kasus amuk masa akibat kesalahpahaman di Desa Nglangitan, Tunjungan, Blora akhirnya damai. Kedua belah pihak saling memaafkan. Saling berjabat tangan.

Kapolsek Tunjungan, Ajun Komisaris Polisi (AKP) Soeparlan menegaskan, setelah dilakukan pemeriksaan, interogasi ternyata hanya salah paham. Mis Komunikasi.

“Akhirnya ada jalur kesepakatan. Musyawarah. Sudah saling memaafkan. Saling menyadari satu sama lain,” terangnya.

Untuk sopir Truk bernomor polisi H 1351 ME sendiri warga Jiworejo, Tempelmahbang, Jepon, Blora. Untuk kendaraan yang rusak juga akan diperbaiki.

“Si perempuan juga takut. Karena membawa uang ratusan juta rupiah. Dikiranya yang tidak-tidak. Yang jelas sudah saling memaafkan,” tambahnya.

Diketahui bersama, akibat kesalahpahaman, truk bernomor polisi H 1351 ME bersama sang sopir diamuk masa. Sopir diseret dan dikeroyok belasan warga. Kaca bagian depan kendaraan berwarna Kuning-Biru tersebut pecah akibat dihantam batu dan bambu.

Beruntung saat kejadian ada petugas kepolisian di tempat sehinnga sopir truk langsung diamankan. Akibatnta, korban (Sopir, red) dilarikan ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan.

Video pengeroyokan tersebut juga sempat ramai di jagat maya. Dalam video yang berdurasi 19 detik itu dengan jelas dan gamblang menggambarkan warga membabi buta melempari truk menggunakan batu dan bambu. Warga juga menyeret sang Sopir truk dan menghajarnya. Beruntung saat kejadian ada petugas kepolisian di tempat sehingga sopir truk langsung diamankan. (sub)