Shobirin, yang juga merupakan Sekretaris Umum MATAN Blora ini menjelaskan, Tasmi tergolong warga yang tidak mampu. Di rumah berdinding anyaman bambu itu, Tasmi tinggal bersama 5 cucunya. Biaya pembangunan rumah lansia ini sekitar Rp 14 juta.
Usai dibangun ulang, rumah Tasmi menjadi lebih layak. Dindingnya kini mampu menahan dinginnya angin, dan atapnya telah dipasang genting baru. Tak hanya itu, juga dicat sehingga tak lagi terlihat memprihatinkan.

Selanjutnya, MATAN Blora akan melaksanakan program ini kepada warga miskin lainnya. Shobirin mengatakan rumah yang bisa memperoleh prioritas dalam program ini harus memenuhi kriteria tidak layak huni.
“Tim akan melakukan survey terlebih dahulu. Setelah survey, akan dirapatkan dengan tim pembangunan. Yang kita prioritaskan, warga yang tidak mampu dan membutuhkan,” pungkasnya. (hud)