fbpx

SEPI, PENDAPATAN OJOL HANYA CUKUP UNTUK MAKAN

Blora – Dampak pandemi covid-19 secara ekonomi mulai dirasakan berbagai lapisan masyarakat. Jarot Efendi (36) driver ojol yang biasa mangakal di kawasan taman tirtonadi harus mengencangkan ikat pinggang karna pendapatannya menurun drastis.

 

Jarot Efendi
Jarot Efendi

 

Dalam sehari, Jarot mengaku biasa mengantongi pendapatan hingga seratus lima puluh ribu rupiah tetapi kini pendapatannya hanya cukup untuk makan, bahkan seringkali harus mombok karna tidak cukup.

“Klo hari biasa bisa dapat seratus lima puluh ribuan lumayan lah mas, klo hari ini boro boro mas, saya malah sering nombok karna untuk makan aja tidak cukup.” Jelas Jarot.

Jarot hanya menggantungkan pendapatannya sebagai driver ojol mulai gelisah. Pasalnya, di beberapa daerah layanan pengangkut penumpang mulai ditiadakan, kondisi ini menambah rasa was was. Jika sampai ditiadakan maka pendapatnya akan lebih menurun.

Meskipun demikian, Driver ojol ini belum memiliki rencana untuk berpindah profesi.

“Masih bingung mau ngapain mas, ya dijalanin dulu aja mas” Tambahnya.

Sementara itu, Gugus Tugas  Percepatan Penanganan (GTPP) Covod-19 Kabupaten Blora menyampaikan hingga kini Blora tidak ada terkonfirmasi positif covid-19. (10/04)

“Kita patut bersyukur, berdasarkan data yang ada per pukul 09.03 WIB pasien yang terkonfirmasi positif belum ada, begitu juga dengan PDP kosong. Sedangkan ODP berkurang dari kemarin 442 orang menjadi 407 untuk hari ini, seiring selesainya proses pemantauan,” Jelas Sekda Komang Gede Irawadi.

Pihaknya mengajak semua masyarakat terus meningkatkan pola hidup sehat dan mematuhi protokol kesehatan.

“Kondisi ini semoga bisa kita pertahankan agar selamanya Blora negative Covid-19,” tambah Sekda.

Sekda menghimbau agar yang masih diperantauan untuk menunda mudik, Jika sudah terlanjur agar para pemudik ini bisa melakukan isolasi diri secara mandiri di rumah masing-masing selama 14 hari. jumlah pemudik hingga tanggal 9 April pukul 21.00 WIB tercatat 15.983 Jiwa.

“Yang masih ada di perantauan, kami himbau tunda dahulu mudiknya. Kita masing-masing saling menjaga kesehatan, baik kesehatan individu maupun lingkungan sekitar,” pungkas Sekda. (NZH)

Verified by MonsterInsights