fbpx

TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT JIKEN IKUTI ORIENTASI KB

TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT JIKEN IKUTI ORIENTASI KB
Orientasi program KKBPK oleh BPPKB Blora dilaksanakan di gedung Dwi Sakti Jiken. Foto : Bloranews

Jiken – BPPKB (Badan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana) Blora menggelar orientasi program KKBPK (Kependudukan KB dan Pembangunan  Keluarga) di gedung Dwi Sakti Jiken pagi ini. Orientasi ini diikuti sejumlah tokoh agama dan tokoh masyarakat Jiken dan Bogorejo. Jumlah keseluruhan peserta yang mengikuti orientasi ini adalah 84 orang.

 

TOKOH AGAMA DAN TOKOH MASYARAKAT JIKEN IKUTI ORIENTASI KB
Orientasi program KKBPK oleh BPPKB Blora dilaksanakan di gedung Dwi Sakti Jiken. Foto : Bloranews

 

Dalam sambutannya, camat Jiken menyampaikan pentingnya melakukan pengawasan kepada anak muda untuk menekan angka kenakalan remaja yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Berlangsung dari pukul sembilan pagi dan selesai tengah hari, orientasi berjalan lancar tanpa kendala.

“Mohon untuk diawasi anak-anak kita. Dewasa ini, banyak anak muda yang ngawur. Mengkonsumsi minuman keras dan menggunakan narkoba.” ujar Luluk Kusuma Agung Ariadi, Camat Jiken.

Dalam orientasi tersebut disampaikan pentingnya peran tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat terkait pelaksanaan program KKBPK di tingkat lapangan. Lima fokus program KKBPK juga disampaikan dalam orientasi tersebut.

“Fokus program ini terdiri atas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi, Pembinaan Keluarga, Kemitraan Pemerintah dalam misi KB, serta Advokasi dan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi) KKBPK.” papar Lilik Hernanto, sekretaris BPPKB Blora kepada peserta orientasi.

Respon positif disampaikan peserta kegiatan. Secara umum peserta orientasi berpendapat pentingnya KB. “Banyak anak nanti bingung mikir tempat tinggal dan lapangan pekerjaan.” ujar Jarwati, ibu tiga anak dari desa Tempurejo Bogorejo.

“Kalau penduduk bertambah banyak, takutnya menguras hasil pertanian dan ekonomi masyarakat. Konsumsi pasti tinggi, kasihan anak cucu nanti.” sahut Kiswatun, peserta dari Jiworejo Jiken.

Komentar senada juga disampaikan Nurul Azizah, ibu muda dari desa Bogorejo. “Sepakat ikut KB. Kalau sering punya anak, keluarga bisa susah.” ujarnya [.]

Reporter : Khoirunniam