Blora, BLORANEWS – Selama tiga tahun ke belakang, Pemerintah Kabupaten Blora telah membagi-bagikan 450 alat mesin pertanian (alsintan) ke para gabungan kelompok tani (gapoktan).
Dengan rincian, pada tahun 2021 sebanyak 117 alsintan, kemudian tahun 2022 sebanyak 198 alsistan dan tahun 2023 sebanyak 135 alsistan.
Alsistan yang dibagi-bagikan tersebut antara lain, traktor, pompa air, alat penyemprot, pencacah pakan ternak/ Chopper, combine Harvester besar, power thresher, mesin pemotong rumput, kendaraan roda tiga hingga cultivator.
Ratusan alsintan tersebut diberikan ke para gapoktan yang tersebar di 16 kecamatan yang ada di Kabupaten Blora.
Kabid Sarana dan Prasarana Pertanian dan Peternakan, Dinas Pangan, Pertanian, Peternakan dan Perikanan (DP4) Kabupaten Blora, Lilik Setyawan mengatakan alsistan yang dibagi-bagikan ke para gapoktan tersebut merupakan bantuan keuangan (bankab) dari para anggota DPRD.
“Bankab di sini semuanya dari aspirasi dewan,” ucap dia saat ditemui wartawan di kantornya.
Meski demikian, keberadaan alsistan sangat bermanfaat bagi para petani terutama untuk mempercepat proses pengolahan lahan pertanian.
“Mempercepat pengolahan tanah, traktor roda dua paling favorit,” kata dia.
Selain itu, para petani juga dipermudah dengan keberadaan alsintan dengan berbagai macam jenisnya.
“Mempermudah bidang pertanian, mempercepat dan menekan biaya, serta meningkatkan hasil pertanian,” terang dia.
Sementara itu, salah seorang pengurus gapoktan di Desa Palon, Kecamatan Jepon, Tekad mengatakan alsistan sangat bermanfaat bagi para petani.
Dirinya mencontohkan, cultivator yang didapatkannya dari bankab tersebut akan mempermudah para petani tembakau untuk menggarap lahan pertaniannya.
“Manfaat cultivator untuk menyiangi tembako. Ini sendiri bisa menghemat biaya yang sangat besar, Ini bisa menggantikan 10 tenaga manual. Bisa menghemat biaya produksi, sangat dibutuhkan oleh masyarakat,” terang dia saat ditemui dirumahnya.
Tekad mengaku pada tahun 2023 ini, desanya mendapatkan sebanyak 5 unit cultivator yang mana satu unit alsintan tersebut dapat digunakan untuk 2 hektar lahan tembako.
“Di sini banyak petani tembako, luasannya di atas 80 hektar,” kata dia. (yayak)
