PENDIDIKAN BLORA : ANTARA HARAPAN DAN KENYATAAN, ANTARA CITA-CITA DAN CUAN

Gedung Dinas Pendidikan Kabupaten Blora.

Di Bumi Blora yang terkenal dengan pesonanya, terdapat ironi yang tersembunyi di balik gemerlap pendidikannya. Di satu sisi, banyak anak Blora yang bercita-cita tinggi untuk menggapai masa depan gemilang melalui pendidikan. Di sisi lain, kenyataan pahit menunjukkan bahwa pendidikan di Blora bagaikan kue lezat yang diincar oleh segelintir orang dengan kepentingan pribadi.

Proyek-proyek pendidikan di Blora bagaikan arena perebutan kekuasaan, dikuasai oleh beberapa orang terdekat sang Bupati. Mereka bagaikan serigala berbulu domba, menyelimuti niat kotor dengan dalih memajukan pendidikan. Dana mengalir deras, bukan untuk mencerdaskan anak bangsa, melainkan untuk mengisi pundi-pundi pribadi.

Renovasi sekolah yang tak kunjung selesai, pengadaan buku dan alat tulis yang tak transparan, dan pembangunan infrastruktur yang sarat korupsi menjadi bukti nyata bahwa pendidikan di Blora telah menjadi sapi perah bagi segelintir orang.

Anak-anak Blora yang haus akan ilmu pengetahuan harus menelan pil pahit kenyataan. Masa depan mereka dipertaruhkan di tangan para pemangsa, yang lebih mementingkan kepentingan pribadi daripada mencerdaskan bangsa.

Ironisnya, suara-suara kritis yang berusaha membongkar kebobrokan ini kerap dibungkam. Media lokal yang mencoba menguak fakta dirundung ketakutan, aktivis yang menyuarakan kebenaran diancam, dan masyarakat yang berani bersuara dibungkam.

Di mana suara para pahlawan tanpa tanda jasa, para guru yang dengan tulus mendidik anak bangsa? Di mana suara para orang tua yang bercita-cita melihat anaknya sukses? Di mana suara para pemimpin yang seharusnya melindungi rakyatnya?

Blora, oh Blora, tanah yang penuh potensi, tercoreng oleh ulah segelintir orang yang serakah. Pendidikan, yang seharusnya menjadi jembatan menuju masa depan gemilang, telah menjadi ladang subur bagi korupsi dan nepotisme.

Mari bersama kita suarakan lantang, bahwa pendidikan harus dibebaskan dari cengkeraman para pemangsa! Masa depan anak Blora, masa depan bangsa, tak boleh dipertaruhkan demi kepentingan segelintir orang.

Tentang penulis: Lilik sugiarto,  Ketua satu kaderisasi PC PMII Cabang Blora.