Blora, BLORANEWS – Banjir yang terjadi di Kecamatan Cepu, Blora pada Rabu (13/14) kemarin berdampak negatif terhadap warga sekitar.
Tercatat, sebanyak 660 rumah warga setempat di empat kelurahan terendam air. Selain itu, banjir juga mengakibatkan sebuah jembatan di wilayah Cepu jebol.
Berdasarkan data BPBD Kabupaten Blora, banjir disebabkan oleh hujan lebat yang mengguyur wilayah Cepu dan sekitarnya.
Akibat hujan deras tersebut, sungai Ngareng serta sungai Taman Siswa meluap dan merendam 660 rumah hingga merusak beberapa fasilitas umum.
“107 rumah di kelurahan Cepu terendam banjir dengan ketinggian 30-100 cm. Fasilitas kantor kelurahan Cepu juga terendam air setinggi 50 cm,” ucap anggota tim TRC BPBD Kabupaten Blora, Agung Triyono, Kamis (14/12/2023).
Selain di Kelurahan Cepu, wilayah Kelurahan Balun juga terendam air akibat luapan sungai Taman Siswa. Sedikitnya sebanyak 350 rumah terendam banjir dengan ketinggian 50-150 cm.
Di kawasan ini, akses jalan kelurahan juga terendam banjir sepanjang 500 meter dan jembatan penghubung antar dukuh di wilayah Megalrejo dan perumahan BRI jebol.
“Tembok perumahan Grand Maharani jebol sepanjang 25 meter dan pohon asem tumbang menutup akses jalan kelurahan,” terangnya.
Di Kelurahan Tambakromo banjir merendam 125 rumah dengan ketinggian 50-100 cm. Kemudian, di Kelurahan Karangboyo banjir setinggi 50-100 cm merendam 78 rumah, dua sekolah, dan satu fasilitas umum.
Menangani hal itu, Tim TRC BPBD BLORA sudah melakukan asesmen dan pendataan, serta mengevakuasi warga terdampak banjir. Diantaranya mengevakuasi dua bayu yang terkepung banjir.
“Kemudian kami dari tim BPBD sudah mengevakuasi dua bayi di Kelurahan Tambakromo, untuk saat ini kita melaksanakan penyisiran-penyisiran,” ucapnya. (DJ)