fbpx

DPRD BLORA USULKAN PUPUK BERSUBSIDI DICABUT

DPRD BLORA USULKAN PUPUK BERSUBSIDI DICABUT
Ketua Komisi B DPRD Blora, Yuyus Waluyo.

Blora – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Blora telah mengusulkan untuk mencabut pupuk bersubsidi di wilayah Blora ke Kementerian Pertanian (Kementan) Republik Indonesia.

Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Blora, Yuyus Waluyo mengungkapkan alasannya agar pupuk subsidi dicabut karena adanya penumpukan pupuk di Gudang, namun tidak dapat diambil atau dimanfaatkan oleh para petani.

“Pertimbangannya ya barang numpuk di gudang, petani tidak bisa memakai, karena kuota mereka habis,” ucap Yuyus saat ditemui di ruang Komisi B DPRD Blora, Selasa (26/10).

Politikus Nasdem tersebut menilai pencabutan pupuk bersubsidi tidak akan berdampak buruk bagi para petani. Menurutnya, sesuatu yang ada kaitannya dengan subsidi pasti menarik, karena banyak sekali sisi-sisi yang menjadi kontroversinya.

“Jadi uang yang untuk subsidi itu kan bisa dialokasikan ke hal yang lain, tapi tetap perhatian ke petani, baik berupa uang atau bagaimana atau ke arah penanganan pasca panennya, supaya pembelian harga gabah jagung dan komoditas pertanian naik,” terangnya.

Dirinya beranggapan adanya pupuk langka yang terjadi beberapa waktu lalu, bukan diakibatkan karena tidak adanya ketersediaan pupuk. Namun, kelangkaan pupuk terjadi karena para petani tidak mempunyai kuota untuk mengambil pupuk yang tersedia di gudang penyimpanan.

“Karena setiap kita sidak ke gudang-gudang penyangga, gudang itu pasti penuh, itu jadi hal menarik. Petani bilang langka tidak ada pupuk sampai ke mereka, tapi di gudang penuh. dan ternyata kuota petani itu sudah habis,” tandasnya.

Habisnya kuota pupuk bersubsidi bagi para petani berdasarkan pada e-RDKK (elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok) yang diisi oleh para kelompok tani untuk diajukan ke Kementerian Pertanian.

“Jadi penentuannya anggota kelompok tani mendapatkan pupuk bersubsidi itu dari sistem di kementerian,” jelasnya.

Yuyus menambahkan usulan untuk mencabut subsidi pupuk mendapatkan respons yang positif dari sejumlah pihak, seperti DPRD Provinsi Jawa Tengah.

“Harapannya dua atau tiga tahun ke depan, mudah-mudahan pupuk ini subsidinya dihapus,” pungkasnya. (Spt)