fbpx

GANJAR TEGASKAN SELURUH DAERAHNYA KOMPAK LARANG MUDIK

GANJAR TEGASKAN SELURUH DAERAHNYA KOMPAK LARANG MUDIK
Gubernur Jateng pimpin rakor larangan mudik

Semarang – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan 35 Kabupaten di wilayahnya kompak soal pelarangan mudik lebaran. Meski situasi Covid-19 saat ini sedang menurun, namun pilihan pelarangan dan pengendalian jadi keputusan terbaik saat mudik lebaran 2021.

Untuk itu, Ganjar mengimbau agar sosialisasi terkait larangan mudik digencarkan. Ganjar meminta seluruh daerahnya seragam terkait pelarangan mudik.

 

GANJAR TEGASKAN SELURUH DAERAHNYA KOMPAK LARANG MUDIK
Gubernur Jateng pimpin rakor larangan mudik

 

“Sekarang kita harus seragam, kalau nggak ini bahaya sekali nanti. Kita hari ini udah kita putuskan kita akan seragam. Justru yang diperlukan sekarang adalah sosialisasi,” ujar Ganjar usai memimpin Rapat Penanganan Covid-19 dan Larangan Mudik di ruang rapat gedung A kantor Pemprov Jateng, Senin (12/4).

Menurut Ganjar, mudik bisa tetap dilakukan asalkan tidak mengambil waktu yang sama saat libur lebaran. Ganjar juga meminta kepada paguyuban-paguyuban warga Jateng di wilayah Jabar dan DKI Jakarta untuk memberikan pemahaman terkait mudik.

“Sudah banyak yang tanya kepada saya, ‘pak udah 2 tahun nggak mudik’ ya sekarang aja. Kalau sekarang kan bisa ting pretil, tidak semuanya, tidak rombongan, tidak bareng-bareng. Sebab kalau waktunya ngambil pada saat lebaran, dan terjadi pergerakan massa yang luarbiasa pasti akan naik nanti,” tegasnya.

Adapun timeline patroli pelarangan mudik di Jawa Tengah akan dimulai pada 1 Mei mendatang. Rinciannya, mulai 1-5 Mei adalah sosialisasi pelarangan. Kemudian pada 6-17 Mei larangan mudik sesuai instruksi pemerintah pusat. Secara umum, disampaikan Ganjar dalam rapat, patroli pelarangan mudik akan dimulai sejak tanggal 1 hingga 21 Mei 2021.

Selain itu, Ganjar juga meminta kepada tokoh agama untuk mensosialisasikan terkait keputusan dari Kementerian Agama tentang penyelenggaraan ibadah Ramadan di tengah Covid-19. Sehingga, tempat salat serta proses pelaksanaan ibadah dapat berjalan dengan baik.

“Kita akan ajak mensosialisasikan lewat tokoh agama umpamanya keputusan dari kementerian agama terkait bagaimana proses beribadah selama Ramadan, sehingga masjid, tempat ibadah, tempat untuk solat bisa dimenej dengan baik dengan kapasitas yang cukup,” tegasnya. (Jay)