Jati- Untuk meningkatkan perekonomian rumah tangga, para ibu di Desa Bangkleyan Kecamatan Jati Kabupaten Blora merintis usaha keripik pisang. Di sisi lain, langkah ini juga merupakan upaya untuk meningkatkan nilai tambah produk lokal, yakni pisang raja, yang melimpah di desa ini.
“Di sini banyak pisang raja dan pisang gandul. Sebentar-sebentar, pisang dijual bertruk-truk ke luar desa. Jika bisa dijual menjadi produk kuliner lain, tentu akan sangat menguntungkan,” kata Kepala Desa (Kades) Bangkleyan, Mulyono, Selasa (17/12).
Untuk itu, pemerintah desa (Pemdes) Bangkleyan menggelar Pelatihan Penyuluhan Pemberdayaan Perempuan, dengan agenda pelatihan pembuatan olahan kuliner berbahan dasar pisang yang dibiayai dengan Dana Desa (DD) tahun 2019.
Menurut Mulyono, komoditas unggulan Desa Bangkleyan tak hanya pisang saja. Tetapi juga berbagai macam hasil bumi seperti singkong, jagung, dan singkong. Untuk kali ini, pelatihan difokuskan untuk mengolah pisang raja menjadi keripik pisang.
Usai pelatihan ini, direncanakan akan segera membentuk kelompok Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dengan produk unggulan olahan pisang, atau berbagai olahan komoditas hasil bumi lainnya.
“Nantinya akan terus berinovasi. Bisa dengan membuat dodol pisang, atau sale pisang raja,” imbuhnya.
Pembuatan keripik pisang terbilang sederhana. Bahan yang dibutuhkan meliputi pisang, gula, garam, dan vanili. Pisang dikupas dan diiris tipis dengan menggunakan alat pemotong kemudian dicuci hingga bersih.
Kemudian, pisang dan bahan lainnya dicampur dan ditiriskan selama setengah jam. Setelah bahan merasuk, irisan pisang digoreng hingga kering. Rencananya, penjualan nantinya akan dicoba ke lingkungan dalam desa setempat lantaran penduduknya cukup banyak. (jml)
