Keempat guru dan murid tersebut oleh Arya Penangsang diminta untuk menjadi pengikutnya dan diberi pangkat Wedana Prajurit. Adapun, tempat kuda Gagak Rimang ditambatkan disebut dengan nama Desa “Cancangan”, sedangkan peninggalanpeninggalan yang berkaitan dengan legenda kuda Gagak Rimang, antara lain adanya Sendang Modan dan Sendang Gagakan.
Sendang Modan berada di sebelah selatan Desa Gagakan.
Dahulu Sendang ini merupakan tempat minum kuda Riman. Konon air dari sendang tersebut sangat bertuah. Terutama, bagi orang yang ingin menggugurkan kandungan. Jika ada orang yang ingin menggugurkan kandungan, syaratnya minum air sendang dengan cara mencuri. Syarat lainnya ialah orang tersebut belum pernah meminum air di Desa Gagakan. Setelah itu, diharapkan kandungan tersebut akan menghilang tanpa bekas. Cerita tuah sendang ini faktanya hanyalah sebuah mitos.
Adapun, Sendang Gagakan berada di sebelah timur Desa Gagakan. Air di sendang ini selalu keruh karena sendang ini digunakan sebagai tempat berkubangnya kuda Riman pada saat belum berjumpa dengan Arya Penangsang.
(Disadur dari Buku CERITA RAKYAT JAWA TENGAH: KABUPATEN BLORA, Penerbit Balai Bahasa Jawa Tengah, 2017)