fbpx

LIBATKAN KAUM RENTAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PEMKAB BLORA GELAR MUSRENBANG KEREN

LIBATKAN KAUM RENTAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PEMKAB BLORA GELAR MUSRENBANG KEREN
Pemerintah Kabupaten Blora gelar Musrenbang Keren

Blora- Masuk dalam program prioritas 99 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Blora, Arief Rohman dan Tri Yuli Setyowati. Pemerintah Kabupaten Blora gelar Musrenbang Keren yang melibatkan perempuan, anak, lansia, dan disabilitas pagi ini. Selasa (02/03).

 

LIBATKAN KAUM RENTAN DALAM PERENCANAAN PEMBANGUNAN, PEMKAB BLORA GELAR MUSRENBANG KEREN
Pemerintah Kabupaten Blora gelar Musrenbang Keren

 

Bupati Blora, Arief Rohman dalam sambutannya secara virtual mengungkapkan Musrenbang keren merupakan bentuk keberpihakan Pemerintah Kabupaten Blora dalam menampung semua masukan dan saran.

“Sebelum kita nanti ada Musrenbang Umum, kita awali dengan dengan Musrenbang yang melibatkan perempuan, anak, lansia dan disabilitas. Ini salah satu bentuk keberpihakan kami, kami ingin mendapatkan saran dan masukan untuk nantinya Pemkab akan mendampingi program-program yang berhubungan dengan perempuan,” terang Arief.

Dirinya meminta maaf tidak dapat turut hadir dalam acara Musrenbang hari ini lantaran ia harus ke Jakarta dalam rangka memorandum of understanding (MoU) tentang pendirian Mal Pelayanan Publik (MPP) dengan Menpan RB, Tjahjo Kumolo.

“Saya mohon maaf tidak bisa hadir hari ini, karena pagi hari ini sedang di Jakarta untuk MoU  dengan Pak Tjahjo Kumolo dalam rangka komitmen kami untuk mewujudkan Mal Pelayanan Publik (MPP). Mohon doanya, seluruh perijinan bisa dilayani dalam satu tempat dan tidak membutuhkan waktu lama,” ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Blora, Tri Yuli Setyowati mengungkapkan, Musrenbang Keren artinya adalah kaum rentan. Harapannya adalah biar tidak ada istilah rentan yang seolah-olah merasa punya tempat tersendiri. Ia ingin merangkul kaum rentan karena memang semuanya adalah warga Blora.

“Keren : kaum rentan. Biar tidak ada istilah rentan itu kok seolah-olah mohon maaf kaum yang merasa ada tempat tersendiri. Kami ingin merangkul bahwa kaum rentan ini adalah juga bagian dari masyarakat Blora. yang harus kita perjuangkan dan berikan fasilitas yang sama dengan yang lainya,” harapnya.

Sebagai informasi, dalam Musrenbang keren yang dilaksanakan di Pendopo Rumah Dinas Bupati Blora tersebut menyoroti beberapa persoalan yang ada di Kabupaten Blora diantaranya Masih adanya kematian bayi di tahun 2020 saja 8,55 per 1000 kelahiran hidup (kh), Kematian balita di tahun 2020 ada 10,11 per 1000 kh.

Kematian ibu, Masih kurangnya akses terhadap disabilitas dalam pelayanan publik, Masih adanya lansia yang belum mendapat pelayanan publik, Masih adanya anak putus sekolah, Masih rendahnya peran perempuan dalam peningkatan ekonomi, Masih adanya balita stunting. (Jyk)