“Rumah tempat tinggal semi permanen ukuran 4×6 dinding gedek bambu dan seng, rangka kayu, atap genting dan seng, beserta perabotannya, yaitu sebuah televisi, sebuah sepeda lipat, beras 25 kg, uang tunai Rp 500.000, pakaian dan 2 buah hand phone. Semuanya ludes,” terangnya, Minggu (04/11).
Menurut penuturan Musti, usai subuh dirinya menggoreng tempe untuk persiapan berjualan nasi pecel. Kemudian, wanita ini meninggalkan kompor dalam keadaan menyala dan pergi ke warungnya yang hanya berjarak 25 meter dari rumah.

“Dan tidak lama kemudian saksi (Musti) ingat dan pulang bermaksud mematikan kompor namun dapurnya sudah terlanjur terbakar. Api berhasil dipadamkan pagi tadi, sekitar pukul 06.30 WIB dengan bantuan warga dan pemadam kebakaran dari Pertamina,” imbuh AKP Slamet Riyanto.
Aparat memperkirakan, akibat peristiwa ini korban menderita kerugian yang mencapai Rp 20 juta. Beruntungnya, tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, karena saat api mengamuk, rumah dalam keadaan kosong.
“Diduga, api berasal dari kompor gas yang lupa dimatikan setelah memasak dan ditinggal berjualan,” pungkasnya. (hud)