Dewasa ini, banyak warung kopi bermunculan di kota ini. Mulai dari warung kopi pinggiran sampai coffee shop untuk masyarakat kelas menengah ke atas. Tingginya minat warga kota terhadap Si Hitam ini, membuat bisnis kopi tak ada matinya. Ada saja cara menikmati kopi oleh para pecintanya.
Salah satu tempat favorit saya untuk menikmati Si Hitam adalah di warung kopi pinggir Embung Karangjati. Di sana, pengunjung dapat menikmati kopi sambil memancing ikan yang banyak terdapat di embung tersebut. Jika pengunjung tidak mempunyai pancing, tidak usah khawatir. Hampir semua warung yang ada di pinggir Embung Karangjati memiliki persediaan pancing untuk dipinjamkan kepada pengunjung.
Waktu terbaik untuk mancing dan ngopi di Embung Karangjati adalah ketika malam tiba, menjelang tengah malam. Bagi anda yang insomnia, mancing dan ngopi di Embung Karangjati bisa menjadi alternatif untuk menikmati heningnya malam.
Jangan membawa gadget atau ponsel android ketika ngopi di Embung Karangjati. Ini agar sensasi sunyinya semakin terasa. Anda bisa bercakap-cakap dengan pemancing ikan di sebelah anda, karena tidak dipasangnya wifi di tempat ini memang dimaksudkan agar sesama pengunjung embung mau saling berinteraksi. Sebenarnya, bisa saja pemilik warung menyediakan wifi tapi tidak dilakukannya.
Juned, salah satu pemilik warung di pinggir Embung Karangjati sengaja tidak memasang wifi karena sebuah alasan yang mulia. “Ngopi, seharusnya menjadi waktu yang tepat untuk saling bercanda, melepas rindu dengan saling berbicara. Adanya wifi hanya menjauhkan orang yang dekat dengan kita” kata Juned. Dia menyesalkan, teknologi membuat manusia semakin asing dengan sesamanya.
Demikianlah cerita saya tentang Embung Karangjati. Kalau anda ada waktu, sebaiknya anda mencoba menikmati kopi di tempat itu. Siapa tau, anda akan setuju dengan pendapat Juned. Karena, saya pun setuju [.]
Oleh : Jabul Misbah
*Penikmat kopi, suka jalan-jalan di hutan, naik gunung jika sempat dan suka mencoba kuliner di tempat yang saya kunjungi
