fbpx

MESKI 75 TAHUN MERDEKA, PELAJAR DI ALASMALANG MASIH KESULITAN SINYAL

Pandemi, Adit (17) siswa asal SMK Negeri 1 Jati bersama teman-temannya setiap pagi harus mendatangi gubuk mencari tempat yang ada sinyal.
Pandemi, Adit (17) siswa asal SMK Negeri 1 Jati bersama teman-temannya setiap pagi harus mendatangi gubuk mencari tempat yang ada sinyal.

Jati- Meski 75 tahun merdeka anak-anak di Alasmalang Desa Pengkoljegong Kecamatan Jati, Kabupaten Blora masih kesulitan sinyal handphone, pasalnya daerah tersebut berada di tengah hutan dan jauh dari kota.

 

Adit (17) siswa asal SMK Negeri 1 Jati bersama teman-temannya setiap pagi harus mendatangi gubuk mencari tempat yang ada sinyal.
Adit (17) siswa asal SMK Negeri 1 Jati bersama teman-temannya setiap pagi harus mendatangi gubuk mencari tempat yang ada sinyal.

 

Perlu tenaga ekstra untuk bisa menuju dusun tersebut, karena harus melewati hutan dan jalan berbatu, jika musim hujan tiba akses jalan akan sangat licin.

Pada saat pandemi civid-19 seperti ini pelajar di wilayah tersebut harus berjuang mencari sinyal untuk dapat mengikuti pelajaran daring.

Adit (17) siswa asal SMK Negeri 1 Jati bersama teman-temannya setiap pagi harus mendatangi gubuk mencari tempat yang ada sinyal. Hal ini dilakukannya mulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 15.15 WIB. 

“Di sini tempat yang ada sinyalnya ya di gubuk ini pak. Biasanya kita belajar sendiri lewat aplikasi pakai HP android. Jam 7 pagi biasanya sudah di sini, nanti jam 12 pulang makan dan kembali lagi trus jam 3 sore pulang,” terang Adit.

Adit menceritakan, jika uang sakunya sekarang dialihkan untuk membeli kuota. Biasanya dirinya membeli kuota 10 Gigabyte seharga 30 ribu yang digunakan selama 15 hari. Karena semua tugas sekolah nantinya di kirim lewat online.

“Kuota harus ada terus, soalnya nanti kalau ada tugas ditulis dulu trus difoto kemudian dikirim lewat WA. Semoga corona cepat berlalu agar bisa masuk sekolah seperti biasanya. Kangen dengan teman-teman semuanya,” pungkasnya. (Jyk)