fbpx

OMZET PETANI CILACAP TEMBUS 2 MILIAR

Petani asal Cilacap, Sukardi dalam acara Peluncuran Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri, mengatakan bahwa petani di sini omzetnya telah menembus 2 miliar dengan modal 200 juta.
Petani Cilacap.

Cilacap – Petani asal Cilacap, Sukardi dalam acara Peluncuran Badan Usaha Milik Petani (BUMP) PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri, mengatakan bahwa petani di sini omzetnya telah menembus 2 miliar dengan modal 200 juta.

“Terimakasih karena pemerintah sudah mendukung kami, kita tidak mau pamer dari 16 Agustus kita berdiri dengan modal 200 juta sudah bisa bertransaksi hampir 2 miliar,” ucapnya, Rabu (17/11).

BUMP PT Wijaya Kusuma Pangan Mandiri di Sistem Resi Gudang (SRG), Kecamatan Sidareja, Kabupaten Cilacap. BUMP ini merupakan gagasan dari Dinas Ketahanan Pangan Pemprov Jateng. Sejak didirikan setidaknya sudah ada seribu petani binaan.

Dengan memaksimalkan badan usaha yang jelas pun diakui pemerintah maka inilah hasilnya, petani telah mencapai miliyaran rupiah. Petani di sini tidak merasa dirugikan dengan adanya BUMP.

Selanjutnya, Petani Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten Edi Kuswanto, membeberkan bahwa BUMP telah membantu benih dengan harga yang relatif tidak mahal, termasuk pupuk juga disapkan oleh BUMP.

“Kami merasa diuntungkan dengan keberadaan BUMP. Sebab, gabah dibeli dengan harga tinggi saat panen raya. Selisihnya Rp 300 rupiah jika dibeli oleh tengkulak,” bebernya.

Hadir dalam acara tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo didampingi Bupati Cilacap Tatto Suwarto beserta jajaran forkopimda Kabupaten Cilacap juga melepas dua truk beras yang akan dikirim ke Pasar Induk Cipinang Jakarta dan Bulog Cindaga Banyumas.

Ganjar menyampaikan bahwa pihaknya akan terus memfasilitasi dan mendampingi dengan para pakar dan aktivis yang peduli untuk mengembangkannya. Petani akan mendapat dua keuntungan, yaitu dari hasil menjual produknya dan keuntungan pemegang saham.

“Kita mulai tambah pengalaman-pengalaman yang bagus akan kita tularkan, kemudian tidak usah kita paksa tapi ada semacam demplot-demplot yang petani lain nanti bisa mengikuti dan belajar. Harapan saya setiap kabupaten punya,” tandasnya. (jam).