fbpx

PEMUDA DI BLORA DIHARAPKAN IKUT AWASI DAN CEGAH PELANGGARAN PEMILU

sosialisasi dan FGD pengawasan pemilu partisipatif di Rumah Makan Mr Green Jepon, Selasa (12/12).

Blora – Tahapan Pemilihan Umum (Pemilu) khusunya Pemilihan Gubernur Jawa Tengah tahun 2018, Legislatif dan Pilpres tahun 2019 telah berjalan.

Panitia Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kabupaten Blora menghimbau kepada seluruh masyarakat di wilayah Kabupaten Blora, untuk menghindari money politik atau politik uang.

 

sosialisasi dan FGD pengawasan pemilu partisipatif di Rumah Makan Mr Green Jepon, Selasa (12/12).

 

Ajakan tersebut disampaikan anggota Panwas Divisi Organisasi dan SDM, Anny Aisyah saat memaparkan materi dalam sosialisasi dan FGD pengawasan pemilu partisipatif di Rumah Makan Mr Green Jepon, Selasa (12/12).

Menurut Anny bahwa, hal-hal yang berbaur dengan praktek uang dalam Pemilu atau yang trend disebut money politik hanya akan merusak pesta demokrasi di Indonesia yang digelar lima tahun sekali.

“Jangan sampai salah pilih, biar tidak kecewa kedepannya. Maka pengawas partisipatif sangat dibutuhkan untuk mengajak semua warga Blora menghindari money politik dalam Pemilu,” ujarnya.

Selain itu, pada hakikatnya pengawasan pemilu adalah masyarakat. Sehingga diharapkan bisa ikut melakukan pencegahan sejak dini terhadap pelanggaran pemilu. Baik secara langsung atau media sosial.

Sementara itu, Ketua Panwaskab Blora, Lulus Mariyonan menjelaskan soal pelanggaran Pemilu yang mana ada tiga jenis pelanggaran antara lain administrasi, tindak pidana dan kode etik.

Dikatakan, peran pemuda-pemudi dalam menyukseskan pesta demokrasi sangat penting. Pemuda lebih bisa memberikan pencerahan, pemahaman kepada warga soal pelanggaran Pemilu.

“Pemuda bisa bantu warga untuk berpartisipasi dalam pengawasan sekaligus ikut mengawal Pemilu mendatang dengan mencegah pelanggaran,” ungkap dia.

Lulus menuturkan, bahwa para pemuda-pemudi bisa menjadi ujung tombak, memberikan informasi Pemilu. Sebab,  “Pemuda-pemudi sangat strategis dalam membantu tugas Panwas,” tuturnya.

Usai paparan, peserta FGD melakukan diskusi untuk menyusun langkah pengawasan pemilu dan pencegahan pelanggaran yang dipandu Sugie Rusyono, anggota Divisi Pencegahan dan Hubungan antar Lembaga.

Hadir dalam kegiatan tersebut kurang lebih 70 orang yang terdiri dari, organisasi KNPI, Ansor, Pemuda Muhammadiyah, Fatayat NU, Nasyiatul Aisiyah, IMM, PMII, dan beberapa tokoh pemuda.

Reporter : Ngatono