fbpx

PENGESAHAN DEWAN KEBUDAYAAN MENUNGGU PERBUP

Dewan Kebudayaan Blora (DKB) sejauh ini belum secara formal belum diresmikan. Pengesahan DKB memerlukan peraturan bupati. Masih menunggu proses mekanisme yang memakan waktu yang tidak singkat.
Pertemuan pengurus DKB dengan Buapti Blora di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora.

Blora, BLORANEWS – Dewan Kebudayaan Blora (DKB) sejauh ini secara formal belum diresmikan. Pengesahan DKB memerlukan peraturan bupati. Masih menunggu proses mekanisme, memakan waktu yang tidak singkat.

Ketua DKB, Dalhar Muhammadun bersama dengan sejumlah pengurus DKB ketika menemui Bupati Arief Rohman di Pendapa Rumah Dinas Bupati Blora meminta untuk segera disahkan. Rencananya pengukuhan DKB dilaksanakan bulan Agustus ini.

“Terbentuknya kepengurusan dewan kebudayaan yang telah berlangsung belasan bulan. Sedianya, pengukuhan Dewan Kebudayaan Blora diagendakan bulan Agustus ini,” ucap Dalhar, Jum’at (19/8) malam.

Sembari menunggu pengesahan secara formal kepengurusan DKB, Madun (sapaan Dalhar Muhammadun, red) meminta izin dan meminta dukungan kepada bupati untuk menggelar beberapa kegiatan.

“Oleh karena itu, sambil menunggu legal formalnya pembentukan kepengurusan DKB, kami minta ijin dan dukungan dari Bupati Blora untuk melangkah melakukan kegiatan terlebih dulu,” terangnya.

Pertemuan tersebut, Bupati Arief Rohman mendorong DKB segera berkegiatan untuk meramaikan agenda-agenda seni budaya. Ia juga meminta agar DKB membantu dinas terkait melakukan pendataan kelompok dan komunitas seni yang ada di Kabupaten Blora

“Di Taman Tirtonadi saya minta agar diramaikan. Kelompok dan komunitas seni budaya bisa digilir tampil, bisa seminggu sekali. Demikian juga di Cepu, di Tuk Buntung. Bisa saja malam Sabtunya di Tirtonadi dan malam minggunya di Tuk Buntung,” katanya.

Untuk menggilir kelompok dan komunitas ini, menurutnya perlu pendataan dari dinas terkait yang dibantu DKB. Sementara terkait proses yang lama dari pembentukan DKB, Bupati mendorong untuk merangkul semua pegiat seni budaya yang ada di Kabupaten Blora.

“Nanti kita pertemukan, kita dengarkan apa-apa saja yang menjadi keluhan atau pemikiran mereka. Kuncinya di komunikasi,” ujarnya.

Di samping itu, terkait penulisan sejarah Blora, Bupati menyatakan dukungannya dan siap mengomunikasikannya dengan keraton-keraton di Surakarta. Pihaknya mengaku telah mengirim surat ke Mangkunegara untuk dapat mengeksplorasi sumber-sumber sejarah. (Jam).