fbpx

PENJELASAN PERTAMINA SOAL LAMPU ASMAUL HUSNA DI BLORA

PENJELASAN PERTAMINA SOAL LAMPU ASMAUL HUSNA DI BLORA
Bupati Blora gelar rapat koordinasi bahas CSR dengan perusahaan

Blora – Pertamina Subholding Upstream Zona 11 Field Cepu, yang diwakili oleh Ardi, mengungkapkan bahwa pengerjaan lampu Asmaul Husna sepenuhnya dilakukan dari Pertamina dengan menggandeng pihak ketiga secara transparan.

“Yang luar biasanya dari lampu Asmaul Husna ini dari Pemkab sendiri tidak terlibat langsung, kita sendiri yang melakukan dan ini transparan. Kita kerjakan dengan mitra kita” ucap Ardi, di Ruang Rapat Lantai 1 Bappeda Kabupaten Blora, Kamis pagi (27/05/2021).

Lebih lanjut, Doni, selaku Perwakilan dari SKK Migas Jabanusa, memaparkan terkait teknis CSR di sektor industri hulu migas, dirinya mengungkapkan beberapa program yang dilakukan berkaitan dengan sisi ekonomi, kesehatan, infrastruktur, pendidikan, dan program ketika terjadi bencana.

“Prosedurnya dari sisi CSR setiap tahun teman-teman K3S itu kita minta untuk mengajukan program-program CSR, memang suatu kewajiban kita. Ada keunikan di industri hulu migas ini, saat belum berporduksipun kita menuntut meminta teman-teman K3S untuk menyisihkan sebagian anggarannya untuk kegiatan CSR,” paparnya.

Doni menerangkan dalam menentukan program bisa berdasarkan analisa internal maupun adanya usulan dari daerah, dalam hal ini Pemerintah Kabupaten selaku stakeholder yang memahami wilayah kerjanya.

“Biasanya kalau di tempat-tempat lain itu memang prosesnya ada beberapa, ada langsung dari K3S yang melihat dari sekitarnya, ada juga dari misalkan musrenbang desa naik ke kecamatan naik ke kabupaten, itu bisa juga kita lakukan, ataupun ada permintaan langsung dari pemerintah kabupaten. Karena pemkab adalah stakeholder kita yang mengerti benar dan memahami wilayah kerja di area kita” terangnya.

Sementara itu, Bupati Blora H. Arief Rohman, mengatakan aspirasi masyarakat terkait lampu Asmaul Husna yang sudah diusulkan Dinas Rumkimhub ke Pertamina, yang saat ini telah direalisasikan. Diusulkannya pun sebelum pelantikan, jauh sebelum isu CSR mengemuka.

“Waktu itu lampu ini anggarannya usulannya sekitar 450 jutaan usulannya, tapi di acc oleh Pertamina semua, di acc semua Rp. 451.766.700,- ini anggarannya untuk lampu itu. Ini sepenuhnya dikerjakan oleh pihak ketiga yang menjadi rekanan Pertamina” ucap Bupati.

Arief juga mengungkapkan, bahwa anggaran lampu tersebut berasal dari dari Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) atau CSR hasil sinergi Pemda dengan SKK Migas, dan Pertamina Subholding Upstream Zona 11 Field Cepu. (Spt)