fbpx

PERAHU BARU, NELAYAN BENGAWAN SOLO BISA CARI IKAN SEPANJANG TAHUN

Kepala Dinakikan Blora, Gundala Wijasena (berjenggot) menaiki perahu baru untuk para nelayan di tepian Bengawan Solo
Wakil Bupati Blora Arief Rohman (tengah) bersama Kepala Dinakikan Blora, Gundala Wijasena (berjenggot) menaiki perahu baru untuk para nelayan di tepian Bengawan Solo

Cepu- Para nelayan Blora yang biasa mencari ikan di Bengawan Solo kini bisa bekerja sepanjang tahun. Pasalnya, mereka mendapatkan bantuan dari pemerintah pusat berupa perahu dan perlengkapan penangkap ikan lainnya, Senin (28/10).

 

Kepala Dinakikan Blora, Gundala Wijasena (berjenggot) menaiki perahu baru untuk para nelayan di tepian Bengawan Solo
Wakil Bupati Blora Arief Rohman (tengah) bersama Kepala Dinakikan Blora, Gundala Wijasena (berjenggot) menaiki perahu baru untuk para nelayan di tepian Bengawan Solo

 

Bantuan tersebut diserahkan oleh Wakil Bupati Blora Arief Rohman bersama Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan (Dinakikan) Kabupaten Blora, Gundala Wijasena kepada perwakilan kelompok nelayan dari 4 desa, yakni Jipang (Cepu), Nglanjuk (Cepu), Panolan (Kedungtuban), dan Ketuwan (Kedungtuban).

“Hebat ya, Blora tidak punya laut tapi punya nelayan. Bantuan ini berupa 40 unit perlengkapan penangkap ikan. Bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) 2019, senilai Rp-400 jutaan,” ujar Gundala, dalam penyerahan di Balai Desa Nglanjuk Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Bupati Blora Arief Rohman menilai, peran nelayan Blora yang mencari ikan di Bengawan Solo tidak boleh dipandang sebelah mata. Pasalnya, hasil tangkapan mereka mulai dikenal sebagai kuliner favorit khas Blora.

“Belakangan ini, olahan jendil (ikan-ikan kecil, red) makin diminati. Jadi, bantuan peralatan ini pastinya akan meningkatkan produktivitas para nelayan pencari jendil, yang kini jadi kuliner yang cukup diminati masyarakat,” kata Arief.

Terpisah, Kepala Desa (Kades) Jipang Kecamatan Cepu, Ngadi mengaku, bantuan perlengkapan penangkap ikan tersebut akan mendorong nelayan semakin produktif. Sebelumnya, para nelayan asal Desa Jipang mencari ikan dengan alat seadanya seperti pelampung, atau ban.

“Biasanya, hanya bisa mencari ikan saat Bengawan surut di musim kemarau. Jika Bengawan sedang pasang, para nelayan ini mencari ikan di anak sungai yang bermuara di Bengawan Solo,” jelas Kades Ngadi.

Lebih lanjut, Ngadi mengatakan, Dengan adanya bantuan berupa perahu, mesin, dan jaring tersebut, para nelayan Blora yang tinggal di tepian Bengawan Solo dapat mencari ikan tanpa terkendala musim, baik saat pasang maupun surut.

Ikan hasil tangkapan para nelayan ini dipasarkan dengan berbagai cara. Ada yang memasarkan ikan dengan menjajakan dari pintu ke pintu, ada pula yang langsung menjualnya ke pengepul yang kemudian dijual di Pasar Kapuan, dan pasar lainnya. (jyk)