fbpx

PILU AISYAH, BALITA PIATU TANPA ANUS YANG TELAH JALANI 3 KALI OPERASI

Aisyah (11 bulan) bersama neneknya
Aisyah (11 bulan) bersama neneknya

Blora- Baru berusia 11 bulan, Aisyah Serin Nur Sava telah menjalani 3 kali operasi lantaran tidak memiliki anus sejak dilahirkan. Ibu dan saudara kembarnya meninggal sesaat usai menjalani proses persalinan.

Akhirnya, balita ini diasuh oleh ayahnya, Muhammad Nurul Huda, dan neneknya, Juwairiyah di sebuah rumah sederhana di Kelurahan Tambahrejo RT 03 RW 03 Kecamatan Blora Kota, Kabupaten Blora.

 

Aisyah (11 bulan) bersama neneknya
Aisyah (11 bulan) bersama neneknya

 

Tak pelak, kondisi yang dialami Aisyah itu menimbulkan simpati berbagai pihak. Komunitas warganet Blora, berkunjung ke rumah balita ini untuk melihat lebih dekat kondisi Aisyah. Tak hanya itu, mereka juga menyalurkan bantuan yang terhimpun dari para donatur.

“Di usia yang baru 3 bulan, Dik Aisyah telah menjalani tiga kali operasi. Saat ini, kondisinya sudah mulai membaik, meski belum sepenuhnya nyaman dengan anusnya,” terang relawan dari netizen Blora, Herliza, di sela penyerahan bantuan, Jumat (08/03).

Tiga Kali Operasi

Sementara itu, nenek Aisyah, Juwairiyah mengatakan, operasi pertama yang dijalani cucunya, untuk membuat saluran buang air besar (BAB) sementara, operasi kedua untuk membuat lubang anus, dan operasi terakhir untuk pelepasan saluran BAB sementara.

“Ketahuan tidak punya anus saat usianya dua bulan. Awalnya, keluarga mencurigai berat badannya yang terus merosot karena lahir prematur. Setelah diperiksa, ternyata tidak punya anus dan akhirnya harus operasi di Semarang,” terang Juwairiyah

Lebih lanjut, Juwairiyah menyampaikan rasa terima kasih kepada warganet Blora dan para donatur yang telah mengulurkan tangan kepada cucunya.

Terpisah, salah seorang netizen Blora, Arif Firmansyah mengajak semua pihak untuk peduli dengan hal ini. Kondisi memilukan yang menimpa balita ini, selayaknya membuat semua orang tergerak untuk membantu semampunya.

“Yang harus kita sadari, ada anak di tempat lain yang lahir dengan hidup yang tidak sepenuhnya sempurna. Dan mereka, seharusnya membuat kita tergerak untuk semakin bersyukur dan bersedia mengulurkan tangan untuk membantu semampu kita,” ajak Arif. (sol)