fbpx

RASA CINTA ADA DAN BERSEMI DI JAWA TENGAH, MARI KITA TUNJUKKAN

RASA CINTA ADA DAN BERSEMI DI JAWA TENGAH, MARI KITA TUNJUKKAN
Ttt

Semarang – Di depan tokoh lintas agama dan generasi muda FKUB, Gubernur Jawa tengah, Ganjar Pranowo mengajak gencarkan visualisasi kerukunan antar umat beragama.

 

RASA CINTA ADA DAN BERSEMI DI JAWA TENGAH, MARI KITA TUNJUKKAN
Pembinaan dan Pengembangan generasi muda lintas agama di Badan Kesbangpol Jateng.

 

“Kejadian-kejadian terakhir, semua sepakat bahwa kita tidak suka kekerasan. Kita semua sepemikiran bahwa Indonesia butuh perdamaian. Maka dari itu, saya mengajak FKUB untuk bareng-bareng menyampaikan pada publik tentang kerukunan umat beragama di Jawa Tengah ini, sebagai perlawanan aksi-aksi kejam itu,” kata Ganjar saat acara Pembinaan dan Pengembangan generasi muda lintas agama di Badan Kesbangpol Jateng. (01/04). 

Kerukunan umat beragama banyak dilakukan masyarakat Jawa Tengah. Sikap saling menghormati, saling tolong menolong tanpa membedakan suku, agama dan ras sudah berjalan sejak lama. Namun, kebaikan tersebut tertutupi dan hanya sedikit yang muncul ke publik.

“Rasa cinta itu ada dan bersemi di Jawa Tengah. Itu yang mesti kita tunjukkan. Bukan kebencian-kebencian dan keburukan-keburukan seperti yang sering terjadi. Maka kita butuh menyebarkan kebaikan-kebaikan itu pada masyarakat secara masif,” ucapnya.

Pada Paskah dan Ramadhan, Ganjar mengajak FKUB Jateng menampilkan keguyuban dan narasi yang baik kepada masyarakat.

“Ini bukan cerita reaktif pada suatu kondisi, karena ini dari dulu sudah dilakukan. Tapi melihat kondisi sekarang, rasanya kita perlu mendorong ini agar muncul narasi yang baik. Saat peringatan keagamaan nanti, baik juga kita mulai menunjukkan pada semua bahwa Jateng cinta damai, semua saling menghormati dan menghargai,” terangnya.

Ganjar juga menegaskan bahwa kejadian teror di sejumlah tempat di Indonesia tidak boleh membuat masyarakat Jawa Tengah takut.

“Keamanan sudah menjamin. Insya Allah dengan dukungan masyarakat semuanya, ini aman. Nggak perlu takut,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan itu, tokoh lintas agama dan penghayat, serta kelompok generasi muda FKUB. (Jyk)